Cross Currency Pair GBP/CHF yang Layak dan Banyak Dicoba Trader
Pair GBP/CHF merupakan salah satu Cross Currency Pair di
dalam Pasar Forex, yang di mana terdiri dari GBP (Pound Sterling) sebagai base
currency dan CHF (Swiss Franc) sebagai quote currency. Untuk kali ini All About
Forex akan menjelaskan seputar Pair GBP/CHF. Semoga dapat membantu Anda.
Pengertian Pair GBP/CHF
Pasangan mata uang GBP/CHF merupakan salah satu cross
currency pair dalam pasar forex, di mana GBP (Pound Sterling) adalah mata uang
dari Inggris, dan CHF (Swiss Franc) adalah mata uang dari Swiss. Dalam pasangan
ini, GBP adalah base currency, sementara CHF adalah quote currency. Artinya,
harga yang terlihat dalam pasangan ini menunjukkan berapa banyak Swiss Franc
(CHF) yang diperlukan untuk membeli satu British Pound (GBP).
Penjelasan Pair GBP/CHF:
1. GBP (Pound Sterling):
- Mata Uang Inggris: GBP merupakan salah satu mata uang utama di dunia yang digunakan oleh Inggris dan wilayah terkait seperti Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara. Mata uang ini memiliki peran penting dalam perekonomian global.
- Pengaruh Ekonomi: Ekonomi Inggris sangat berpengaruh terhadap pergerakan GBP, terutama kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh Bank of England (BoE). Faktor-faktor seperti inflasi, tingkat pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi dapat mempengaruhi nilai GBP.
2. CHF (Swiss Franc):
- Mata Uang Swiss: CHF adalah mata uang yang digunakan di Swiss dan Liechtenstein. Swiss Franc dikenal sebagai mata uang "safe haven" karena stabilitas ekonomi dan politik Swiss, yang sering menarik investor selama masa ketidakpastian global.
- Pengaruh Ekonomi: Nilai CHF sangat dipengaruhi oleh kebijakan moneter yang diambil oleh Swiss National Bank (SNB), serta situasi global karena peran Swiss Franc sebagai safe haven.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi GBP/CHF:
- Kebijakan Moneter: Keputusan suku bunga dari Bank of England (BoE) dan Swiss National Bank (SNB) dapat berdampak besar pada GBP/CHF.
- Data Ekonomi: Rilis data ekonomi dari Inggris (seperti GDP, inflasi, tingkat pengangguran) dan Swiss (indeks kepercayaan konsumen, inflasi) akan memengaruhi pergerakan harga.
- Sentimen Safe Haven: CHF sering mengalami kenaikan nilai selama masa krisis atau ketidakpastian ekonomi global karena statusnya sebagai mata uang safe haven.
- Hubungan dengan Zona Euro: Swiss berbatasan dengan negara-negara Zona Euro, sehingga kondisi ekonomi dan politik di Uni Eropa juga bisa mempengaruhi nilai CHF.
Mengapa Trader Tertarik pada GBP/CHF?
- Volatilitas: GBP/CHF bisa menunjukkan volatilitas yang signifikan karena kombinasi antara mata uang yang rentan terhadap berita ekonomi (GBP) dan mata uang yang stabil dan defensif (CHF). Ini memberikan peluang bagi trader yang mencari pergerakan harga yang lebih besar.
- Diversifikasi: Trader menggunakan pasangan GBP/CHF untuk diversifikasi karena hubungan mereka dengan berbagai faktor geopolitik dan ekonomi yang berbeda dari pasangan mata uang lainnya.
Pair GBP/CHF cocok untuk trader yang ingin memanfaatkan
perbedaan antara ekonomi Inggris dan Swiss, serta fluktuasi mata uang safe
haven.
Karakteristik GBP/CHF
Pasangan mata uang GBP/CHF memiliki beberapa karakteristik
unik yang membuatnya menarik bagi trader, terutama mereka yang memahami
dinamika ekonomi Inggris dan Swiss. Berikut adalah beberapa karakteristik utama
dari pasangan GBP/CHF:
1. Volatilitas Menengah
- GBP/CHF umumnya memiliki volatilitas menengah dibandingkan dengan pasangan mata uang utama lainnya seperti EUR/USD atau GBP/USD. Namun, volatilitasnya bisa meningkat dalam kondisi ekonomi atau geopolitik yang tidak stabil.
- Karena Pound Sterling (GBP) sering kali sensitif terhadap berita politik dan ekonomi Inggris, sementara Swiss Franc (CHF) bertindak sebagai mata uang safe haven, pergerakan harga dapat tajam dalam waktu singkat, terutama selama ketidakpastian ekonomi global atau rilis data penting.
2. Peran Safe Haven Swiss Franc (CHF)
- Swiss Franc dikenal sebagai mata uang safe haven, yang berarti CHF cenderung menguat selama periode ketidakpastian global atau krisis keuangan.
- Ketika pasar global menghadapi risiko atau ketegangan geopolitik, banyak investor membeli Swiss Franc sebagai langkah perlindungan, yang sering menyebabkan CHF menguat terhadap mata uang lain, termasuk GBP.
3. Sensitivitas terhadap Data Ekonomi
- GBP dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berdampak pada ekonomi Inggris, seperti laporan GDP, tingkat inflasi, dan pengumuman kebijakan moneter dari Bank of England (BoE). Setiap rilis data ekonomi yang kuat atau lemah bisa memicu perubahan signifikan pada nilai GBP terhadap CHF.
- CHF, sebaliknya, lebih dipengaruhi oleh stabilitas ekonomi Swiss, tetapi juga merespons peristiwa global. Selain itu, kebijakan yang diambil oleh Swiss National Bank (SNB) mengenai suku bunga dan intervensi mata uang juga dapat sangat memengaruhi nilai CHF.
4. Korelasi dengan Risiko Global
- Karena Swiss Franc (CHF) dianggap sebagai safe haven, pasangan GBP/CHF sering kali bergerak seiring dengan perubahan sentimen risiko di pasar global. Misalnya, jika ada peningkatan ketegangan geopolitik atau penurunan di pasar saham, CHF cenderung menguat sementara GBP bisa mengalami penurunan.
- Sebaliknya, ketika sentimen risiko pasar lebih positif, GBP mungkin menguat lebih cepat dari CHF, menyebabkan nilai pasangan GBP/CHF naik.
5. Pengaruh Politik Inggris
- GBP/CHF sangat terpengaruh oleh peristiwa politik di Inggris. Isu-isu seperti Brexit, kebijakan fiskal dan moneter pemerintah Inggris, serta stabilitas politik memiliki dampak besar pada nilai GBP.
- Keputusan penting terkait hubungan Inggris dengan negara lain, seperti perjanjian dagang atau kebijakan tarif, dapat menggerakkan nilai GBP terhadap CHF dengan signifikan.
6. Likuiditas
- GBP/CHF memiliki tingkat likuiditas yang cukup baik, tetapi tidak sepopuler pasangan mata uang mayor seperti EUR/USD atau GBP/USD. Likuiditas yang baik ini biasanya didukung selama jam perdagangan Eropa, ketika pusat keuangan London dan Zurich sama-sama aktif.
- Volume perdagangan GBP/CHF cenderung menurun di luar jam pasar Eropa, yang bisa menyebabkan spread melebar dan volatilitas menurun.
7. Korelasi dengan Zona Euro
- Swiss adalah tetangga dekat dari negara-negara Zona Euro, dan ekonomi Swiss memiliki hubungan erat dengan negara-negara Eropa lainnya. Ini berarti fluktuasi ekonomi di Uni Eropa juga dapat memengaruhi CHF.
- GBP/CHF dapat merespons perubahan sentimen di Uni Eropa, baik melalui kebijakan ekonomi maupun stabilitas politik di kawasan tersebut, meskipun dampaknya lebih signifikan pada CHF.
8. Dampak Kebijakan Moneter
- Kebijakan moneter dari Bank of England (BoE) dan Swiss National Bank (SNB) memainkan peran besar dalam pergerakan pasangan GBP/CHF.
- BoE sering membuat kebijakan moneter yang lebih agresif terkait suku bunga untuk merangsang ekonomi Inggris atau mengendalikan inflasi.
- SNB, sebaliknya, dikenal dengan kebijakan moneter yang cenderung defensif, dengan suku bunga yang sangat rendah atau bahkan negatif untuk menjaga stabilitas CHF dan perekonomian Swiss.
9. Waktu Terbaik untuk Trading
- Waktu terbaik untuk memperdagangkan GBP/CHF adalah selama sesi Eropa, di mana pasar di London dan Zurich aktif. Pada saat ini, volume perdagangan lebih tinggi dan likuiditas lebih baik, yang mengurangi spread dan meningkatkan peluang trading.
- Volatilitas juga bisa meningkat selama rilis data ekonomi utama dari Inggris atau Swiss, yang menjadikan waktu-waktu ini menarik bagi trader yang suka memanfaatkan lonjakan harga jangka pendek.
10. Sentimen Pasar
- Sentimen pasar memainkan peran penting dalam pergerakan GBP/CHF. Jika pasar memiliki pandangan yang lebih optimis terhadap ekonomi Inggris, Pound bisa menguat. Sebaliknya, CHF cenderung menguat ketika sentimen pasar beralih ke aset yang lebih aman karena kekhawatiran ekonomi atau geopolitik.
Faktor yang Mempengaruhi GBP/CHF
Pasangan mata uang GBP/CHF dipengaruhi oleh berbagai faktor
ekonomi, politik, dan global yang berasal dari Inggris dan Swiss, serta kondisi
ekonomi global. Berikut adalah faktor-faktor utama yang mempengaruhi pergerakan
GBP/CHF:
1. Kebijakan Moneter Bank Sentral
- Bank of England (BoE) dan Swiss National Bank (SNB) memiliki peran penting dalam menentukan arah GBP/CHF melalui kebijakan moneter mereka.
- BoE: Suku bunga yang lebih tinggi di Inggris cenderung mendukung penguatan GBP karena menarik arus modal dari investor yang mencari imbal hasil lebih tinggi. Sebaliknya, pemotongan suku bunga atau pelonggaran kebijakan moneter dapat melemahkan GBP.
- SNB: Swiss National Bank sering menjalankan kebijakan suku bunga rendah atau negatif untuk menjaga CHF tetap kompetitif. Intervensi di pasar valuta asing untuk melemahkan CHF guna mendukung ekonomi ekspor Swiss juga memengaruhi pasangan GBP/CHF.
2. Data Ekonomi Inggris dan Swiss
- Data ekonomi seperti GDP, inflasi, tingkat pengangguran, produksi industri, dan penjualan ritel dari kedua negara memberikan gambaran tentang kekuatan ekonomi masing-masing negara.
- Kinerja ekonomi yang lebih kuat di Inggris dibandingkan Swiss biasanya akan memperkuat GBP terhadap CHF.
- Sebaliknya, data ekonomi Swiss yang lebih baik dibandingkan Inggris dapat menyebabkan CHF menguat terhadap GBP.
3. Peristiwa Politik
- Inggris cenderung lebih terpengaruh oleh peristiwa politik karena posisinya sebagai negara besar dengan hubungan global yang luas.
- Brexit dan ketidakpastian politik terkait hubungan perdagangan Inggris dengan Uni Eropa atau negara lain bisa berdampak besar pada nilai GBP.
- Di sisi lain, Swiss dikenal sebagai negara dengan stabilitas politik tinggi, yang membuat CHF lebih sedikit dipengaruhi oleh faktor politik domestik tetapi lebih sensitif terhadap ketidakstabilan global.
4. Swiss Franc sebagai Safe Haven
- Swiss Franc (CHF) dikenal sebagai mata uang safe haven, yang berarti CHF cenderung menguat selama periode ketidakpastian ekonomi atau geopolitik global. Ketika terjadi krisis global, seperti pandemi, ketegangan geopolitik, atau guncangan pasar keuangan, investor cenderung membeli CHF, yang menyebabkan pasangan GBP/CHF menurun.
- Sebaliknya, ketika pasar global stabil dan sentimen risiko meningkat, GBP/CHF cenderung menguat karena investor lebih berani mengambil risiko, meninggalkan aset safe haven seperti CHF.
5. Harga Komoditas
- Swiss memiliki ekonomi yang kuat di sektor manufaktur dan ekspor, sementara Inggris juga sangat dipengaruhi oleh harga energi dan komoditas lainnya. Misalnya, harga minyak dapat berdampak pada GBP karena Inggris memiliki ketergantungan pada impor dan ekspor energi. Harga minyak yang lebih tinggi dapat mendukung penguatan GBP.
- Namun, Swiss lebih berfokus pada ekspor produk manufaktur bernilai tinggi, sehingga fluktuasi harga komoditas secara umum tidak terlalu berdampak pada CHF, kecuali jika mempengaruhi ekonomi global secara signifikan.
6. Perkembangan di Uni Eropa
- Swiss bukan bagian dari Uni Eropa, namun Swiss memiliki hubungan ekonomi yang erat dengan kawasan tersebut. Setiap perubahan signifikan di Uni Eropa, seperti kebijakan ekonomi atau kondisi politik, dapat memengaruhi nilai CHF karena ekspor Swiss sangat bergantung pada perdagangan dengan negara-negara anggota UE.
- GBP, pasca-Brexit, lebih terisolasi dari kebijakan UE, tetapi hubungan perdagangan dengan kawasan tersebut tetap penting, dan setiap negosiasi perdagangan baru atau kesepakatan tarif dapat mempengaruhi nilai GBP.
7. Pergerakan Global Ekonomi
- Sentimen global terhadap pertumbuhan ekonomi dunia secara keseluruhan mempengaruhi pasangan GBP/CHF.
- Ketika ekonomi global tumbuh dengan baik, CHF cenderung melemah karena investor memilih aset dengan risiko lebih tinggi yang menawarkan imbal hasil lebih besar. Ini bisa menyebabkan GBP/CHF naik.
- Di sisi lain, jika ada ketakutan akan resesi global atau ketidakpastian besar, CHF akan menguat karena berfungsi sebagai aset safe haven, menyebabkan penurunan nilai GBP/CHF.
8. Pasar Properti dan Sektor Keuangan
- Inggris memiliki sektor properti yang besar dan terdiversifikasi serta pusat keuangan global di London. Kesehatan sektor properti dan keuangan sangat mempengaruhi GBP.
- Ketika pasar properti Inggris berkembang pesat atau sektor keuangannya kuat, GBP cenderung menguat.
- Jika ada tanda-tanda pelambatan di pasar properti atau masalah keuangan di sektor perbankan, GBP dapat tertekan, memperlemah pasangan GBP/CHF.
9. Hubungan Perdagangan Inggris-Swiss
- Hubungan perdagangan bilateral antara Inggris dan Swiss juga berdampak pada nilai GBP/CHF. Swiss adalah salah satu mitra dagang penting bagi Inggris, dan perdagangan barang-barang bernilai tinggi seperti produk farmasi, kimia, dan mesin sangat mempengaruhi keseimbangan perdagangan antara kedua negara.
- Setiap perjanjian perdagangan baru atau perubahan kebijakan tarif antara kedua negara dapat menggerakkan nilai GBP/CHF.
10. Peristiwa Global dan Risiko Geopolitik
- Ketegangan geopolitik, seperti konflik antarnegara atau perubahan kebijakan luar negeri yang besar, dapat menyebabkan peningkatan permintaan untuk safe haven seperti CHF, sehingga menekan pasangan GBP/CHF.
- Peristiwa global seperti pandemi COVID-19, krisis energi, atau guncangan di pasar keuangan internasional juga dapat berdampak pada volatilitas pasangan mata uang ini.
11. Kondisi Pasar Keuangan
- Likuiditas pasar dan kondisi keuangan global mempengaruhi nilai GBP/CHF. Pada waktu tertentu, khususnya selama sesi Eropa dan rilis data ekonomi, likuiditas pasangan ini lebih tinggi, yang dapat menyebabkan volatilitas harga yang lebih besar.
- Situasi di mana pasar menghadapi kekurangan likuiditas, seperti selama resesi atau tekanan keuangan, dapat menyebabkan pergerakan harga yang lebih tajam.
Korelasi GBP/CHF dengan Pasangan Lain
Pasangan mata uang GBP/CHF memiliki korelasi dengan beberapa
pasangan mata uang lainnya, terutama yang melibatkan Pound Sterling (GBP), Swiss
Franc (CHF), dan mata uang utama lainnya. Korelasi ini dapat bersifat positif
atau negatif, tergantung pada dinamika ekonomi dan hubungan antara mata uang
yang terlibat. Berikut adalah penjelasan tentang korelasi GBP/CHF dengan
pasangan mata uang lain:
1. GBP/USD (British Pound/US Dollar)
- Korelasi Positif: GBP/CHF dan GBP/USD sering menunjukkan korelasi positif karena GBP adalah komponen utama dari kedua pasangan tersebut. Ketika Pound Inggris menguat atau melemah secara keseluruhan, kedua pasangan ini biasanya akan bergerak ke arah yang sama.
- Jika ada penguatan dalam data ekonomi Inggris atau kenaikan suku bunga oleh Bank of England (BoE), baik GBP/CHF maupun GBP/USD cenderung menguat.
- Namun, volatilitas dalam pasangan GBP/USD bisa lebih tinggi karena pengaruh kuat dari Dolar AS, yang merupakan mata uang cadangan global dan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor internasional seperti harga komoditas atau suku bunga Federal Reserve.
2. EUR/CHF (Euro/Swiss Franc)
- Korelasi Negatif: Pasangan EUR/CHF dan GBP/CHF memiliki hubungan yang agak berlawanan. Hal ini disebabkan oleh pengaruh Swiss Franc (CHF) sebagai mata uang safe haven dan ketergantungan ekonomi Swiss pada kawasan Euro.
- Ketika kondisi ekonomi di Eropa melemah, EUR/CHF cenderung menurun karena pelemahan Euro, dan CHF biasanya menguat sebagai safe haven. Dalam situasi seperti itu, GBP/CHF juga bisa tertekan jika pasar global lebih memilih mata uang safe haven, tetapi tidak selalu mengikuti pola EUR/CHF secara langsung.
3. USD/CHF (US Dollar/Swiss Franc)
- Korelasi Negatif atau Netral: USD/CHF sering menunjukkan korelasi yang berlawanan dengan GBP/CHF. Ini karena USD sering dipengaruhi oleh faktor global yang mirip dengan CHF, seperti risiko geopolitik atau krisis ekonomi.
- Ketika ada permintaan tinggi untuk Swiss Franc karena ketidakpastian global, USD/CHF cenderung turun karena CHF menguat terhadap USD. Pada saat yang sama, GBP/CHF juga bisa menurun karena penguatan CHF secara keseluruhan.
- Namun, pergerakan GBP/CHF dan USD/CHF juga bisa netral atau bahkan tidak berkorelasi sama sekali, tergantung pada apakah pasar lebih berfokus pada faktor-faktor yang spesifik untuk Dolar AS atau Pound Inggris.
4. GBP/JPY (British Pound/Japanese Yen)
- Korelasi Positif: Pasangan GBP/JPY sering bergerak searah dengan GBP/CHF karena kedua pasangan tersebut dipengaruhi oleh pergerakan Pound Sterling. Selain itu, JPY seperti CHF juga dianggap sebagai mata uang safe haven, sehingga keduanya dapat merespons sentimen risiko global yang serupa.
- Ketika ada peningkatan risiko global, baik CHF maupun JPY cenderung menguat karena investor mencari aset yang lebih aman. Dalam hal ini, GBP/CHF dan GBP/JPY bisa sama-sama menurun.
- Sebaliknya, dalam kondisi pasar yang stabil dan sentimen risiko tinggi, Pound Inggris akan menguat terhadap kedua mata uang tersebut, sehingga korelasi positif bisa terlihat.
5. EUR/GBP (Euro/British Pound)
- Korelasi Negatif: EUR/GBP dan GBP/CHF cenderung bergerak berlawanan arah. Ketika EUR/GBP naik (Euro menguat terhadap Pound), biasanya itu menunjukkan bahwa Pound Sterling sedang melemah terhadap mata uang utama lainnya, yang berarti GBP/CHF kemungkinan juga akan turun.
- Ketika GBP kuat terhadap Euro, EUR/GBP akan turun, dan GBP/CHF cenderung naik jika tidak ada kekuatan besar dari Swiss Franc.
6. AUD/CHF (Australian Dollar/Swiss Franc)
- Korelasi Positif atau Netral: AUD/CHF dan GBP/CHF dapat menunjukkan korelasi positif dalam situasi di mana CHF sebagai mata uang safe haven terpengaruh oleh sentimen risiko global.
- Jika pasar keuangan global dalam kondisi stabil dan sentimen risiko meningkat, mata uang berisiko seperti AUD dan GBP cenderung menguat terhadap CHF. Dalam kasus seperti ini, AUD/CHF dan GBP/CHF bisa naik bersama.
- Namun, korelasi ini bisa menjadi lemah atau tidak signifikan jika pergerakan AUD lebih banyak dipengaruhi oleh faktor domestik Australia seperti harga komoditas, sementara GBP dipengaruhi oleh faktor spesifik Inggris.
7. GBP/CAD (British Pound/Canadian Dollar)
- Korelasi Positif atau Tergantung: GBP/CAD dan GBP/CHF bisa menunjukkan korelasi positif karena kedua pasangan tersebut didorong oleh pergerakan Pound Inggris. Ketika GBP menguat karena data ekonomi Inggris yang baik, kedua pasangan ini cenderung menguat.
- Namun, pergerakan CAD sangat dipengaruhi oleh harga minyak sebagai komoditas ekspor utama Kanada. Jika harga minyak melonjak, GBP/CAD mungkin memiliki volatilitas berbeda dibandingkan GBP/CHF, karena faktor komoditas tidak memengaruhi CHF dalam skala yang sama.
8. USD/JPY (US Dollar/Japanese Yen)
- Korelasi Negatif atau Tidak Berkorelasi: Meskipun USD/JPY adalah pasangan utama yang sangat likuid, korelasinya dengan GBP/CHF tidak selalu jelas. JPY dan CHF sama-sama mata uang safe haven, tetapi USD/JPY sering dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga Federal Reserve dan Bank of Japan (BoJ), sementara GBP/CHF lebih dipengaruhi oleh kebijakan BoE dan SNB.
- Ketika pasar global sedang berada dalam mode "risk-off" (penghindaran risiko), CHF dan JPY bisa menguat, tetapi dampak pada GBP/CHF dan USD/JPY bisa berbeda tergantung pada faktor-faktor lain seperti pergerakan USD atau GBP.
Strategi Trading GBP/CHF
Strategi trading pada pasangan mata uang GBP/CHF memerlukan
pemahaman mendalam tentang faktor-faktor fundamental dan teknikal yang
memengaruhi Pound Sterling (GBP) dan Swiss Franc (CHF). Berikut adalah beberapa
strategi yang bisa diterapkan dalam trading GBP/CHF:
1. Strategi Breakout
- Breakout adalah strategi yang mencari peluang ketika harga menembus level support atau resistance yang signifikan. Trader biasanya memantau pergerakan harga di sekitar level ini untuk menunggu terjadinya breakout dan masuk ke posisi trading.
- Cara penerapan: Trader harus memantau grafik harga GBP/CHF pada time frame yang lebih panjang, seperti 4 jam atau harian, untuk melihat level kunci seperti support dan resistance. Ketika harga menembus level tersebut dengan volume besar, ini bisa menjadi sinyal untuk membuka posisi.
- Contoh: Jika harga menembus resistance yang kuat, trader bisa membuka posisi buy dengan target profit di atas level breakout dan stop loss di bawah resistance.
2. Strategi Carry Trade
- Strategi carry trade melibatkan memanfaatkan perbedaan suku bunga antara dua mata uang. Pada GBP/CHF, perbedaan suku bunga antara Bank of England (BoE) dan Swiss National Bank (SNB) bisa menjadi dasar carry trade.
- Cara penerapan: Trader meminjam mata uang dengan suku bunga rendah (CHF) dan menginvestasikannya dalam mata uang dengan suku bunga lebih tinggi (GBP). Keuntungan diperoleh dari perbedaan suku bunga. Namun, carry trade efektif dalam kondisi pasar stabil dengan risiko rendah.
- Risiko: Carry trade bisa berisiko jika pasar mengalami volatilitas tinggi, terutama ketika CHF menguat sebagai safe haven saat terjadi ketidakpastian global.
3. Strategi Range Trading
- Range trading dilakukan ketika harga bergerak di antara level support dan resistance tanpa adanya tren yang jelas. Trader memanfaatkan pantulan harga di area ini untuk mendapatkan profit.
- Cara penerapan: Trader akan membuka posisi buy di sekitar level support dan posisi sell di sekitar level resistance. Hal ini dilakukan sampai harga menembus level tersebut, yang bisa menandakan awal tren baru.
- Contoh: Jika GBP/CHF berada dalam rentang perdagangan antara 1.2000 (support) dan 1.2300 (resistance), trader bisa buy di dekat support dengan target di resistance dan sell di resistance dengan target di support.
4. Strategi Trend Following
- Trend following melibatkan mengikuti arah tren utama. Jika GBP/CHF sedang dalam tren naik, trader akan fokus pada posisi buy, sementara dalam tren turun, mereka akan fokus pada posisi sell.
- Cara penerapan: Trader bisa menggunakan indikator teknikal seperti Moving Averages, MACD, atau RSI untuk mengidentifikasi tren. Setelah tren terkonfirmasi, trader akan membuka posisi searah dengan tren tersebut.
- Contoh: Jika GBP/CHF berada dalam tren naik, trader bisa menggunakan moving average crossover (contohnya MA 50 di atas MA 200) sebagai sinyal untuk masuk ke posisi buy.
5. Strategi News Trading
- Strategi ini memanfaatkan rilis berita ekonomi atau keputusan kebijakan moneter yang berdampak signifikan pada GBP atau CHF. Rilis data ekonomi seperti GDP, inflasi, atau keputusan suku bunga dari BoE dan SNB sangat mempengaruhi pasangan GBP/CHF.
- Cara penerapan: Trader harus memantau kalender ekonomi untuk melihat rilis data penting. Jika data positif untuk GBP (misalnya, kenaikan GDP Inggris), trader dapat membuka posisi buy di GBP/CHF, dan sebaliknya.
- Contoh: Jika ada rilis data inflasi yang kuat di Inggris, GBP mungkin menguat, sehingga trader bisa membuka posisi buy di GBP/CHF sebelum atau sesaat setelah rilis data.
6. Strategi Fibonacci Retracement
- Fibonacci retracement digunakan untuk mengidentifikasi level support dan resistance potensial selama tren berlangsung. Trader menggunakan level-level Fibonacci seperti 38.2%, 50%, dan 61.8% untuk menemukan peluang entry dan exit.
- Cara penerapan: Trader akan menarik level Fibonacci dari swing high ke swing low (atau sebaliknya) pada grafik harga GBP/CHF. Jika harga mendekati salah satu level retracement, trader bisa mencari konfirmasi teknikal untuk masuk ke posisi buy atau sell.
- Contoh: Jika harga GBP/CHF berada dalam tren naik, trader bisa menunggu retracement ke level 61.8% sebelum masuk ke posisi buy dengan harapan bahwa tren akan berlanjut.
7. Strategi Mean Reversion
- Mean reversion adalah strategi di mana trader mengasumsikan bahwa harga yang telah bergerak jauh dari rata-rata jangka panjangnya akan kembali ke nilai normalnya. Strategi ini cocok untuk kondisi pasar yang tenang atau tanpa tren yang jelas.
- Cara penerapan: Trader akan menggunakan indikator seperti Bollinger Bands atau RSI untuk mengidentifikasi kondisi overbought atau oversold. Jika GBP/CHF dianggap overbought, trader bisa membuka posisi sell dengan target profit di dekat rata-rata harga.
- Contoh: Jika GBP/CHF berada di luar Bollinger Bands atas dan RSI menunjukkan overbought, trader bisa membuka posisi sell dengan harapan harga akan kembali mendekati rata-rata.
8. Strategi Support dan Resistance dengan Candlestick Pattern
- Menggabungkan level support dan resistance dengan pola candlestick seperti bearish engulfing, bullish engulfing, atau shooting star dapat membantu trader mengidentifikasi pembalikan harga.
- Cara penerapan: Trader akan menunggu terbentuknya pola candlestick di dekat level support atau resistance sebagai konfirmasi. Jika pola bearish terbentuk di resistance, ini bisa menjadi sinyal untuk membuka posisi sell.
- Contoh: Jika GBP/CHF berada di dekat level resistance dan membentuk pola bearish engulfing, trader bisa membuka posisi sell dengan stop loss di atas resistance.
9. Strategi Pivot Points
- Pivot points digunakan untuk mengidentifikasi level support dan resistance harian yang potensial. Level pivot point sering digunakan oleh trader intraday dan scalper.
- Cara penerapan: Trader akan menghitung pivot point harian berdasarkan harga tertinggi, terendah, dan penutupan sebelumnya. Jika GBP/CHF diperdagangkan di bawah pivot point, ini dianggap bearish, dan sebaliknya.
- Contoh: Jika pivot point untuk GBP/CHF berada di 1.2250 dan harga diperdagangkan di bawahnya, trader bisa membuka posisi sell dengan target di level support pertama (S1) dan stop loss di atas pivot.
Waktu Terbaik untuk Trading GBP/CHF
Waktu terbaik untuk trading GBP/CHF tergantung pada
volatilitas dan likuiditas pasar yang paling tinggi, serta ketika terjadi
tumpang tindih (overlap) antara sesi perdagangan London dan sesi perdagangan
lainnya. Berikut adalah penjelasan mengenai waktu terbaik untuk trading
GBP/CHF:
1. Sesi London (08:00 – 16:00 GMT)
- Sesi London adalah periode paling penting untuk trading GBP/CHF karena melibatkan mata uang Pound Sterling (GBP). Pada saat ini, pasar Inggris buka, sehingga volume dan likuiditas untuk GBP biasanya sangat tinggi.
- Kenapa penting?: Karena London adalah pusat keuangan global terbesar, sebagian besar aktivitas trading GBP terjadi selama sesi ini. Ini menjadikannya waktu yang ideal untuk trading pasangan mata uang yang melibatkan GBP.
- Volatilitas tinggi: GBP/CHF sering mengalami volatilitas tinggi selama sesi London, terutama saat rilis berita ekonomi penting dari Inggris.
2. Sesi London-New York Overlap (13:00 – 16:00 GMT)
- Overlap antara sesi London dan New York merupakan salah satu periode trading yang paling aktif untuk pasangan mata uang seperti GBP/CHF. Pada saat ini, pasar di dua pusat keuangan besar dunia, yaitu London dan New York, buka bersamaan.
- Kenapa penting?: Likuiditas dan volume perdagangan mencapai puncaknya selama overlap ini. GBP/CHF dapat mengalami pergerakan harga yang lebih besar karena banyaknya trader yang aktif di kedua belahan dunia.
- Volatilitas meningkat: Data ekonomi utama dari Amerika Serikat sering dirilis selama overlap ini, yang bisa mempengaruhi sentimen pasar secara luas dan menyebabkan pergerakan signifikan pada pasangan mata uang.
3. Sesi Zurich/Frankfurt (07:00 – 15:00 GMT)
- Meskipun sesi Zurich tidak seaktif London, pasar Swiss buka selama sesi ini, dan Swiss Franc (CHF) menjadi lebih aktif. GBP/CHF juga bisa mengalami volatilitas karena aktivitas di pasar Eropa.
- Kenapa penting?: Berita atau data ekonomi dari Swiss, seperti keputusan suku bunga dari Swiss National Bank (SNB) atau laporan inflasi, dapat mempengaruhi CHF dan menciptakan peluang trading pada pasangan GBP/CHF.
- Volatilitas sedang: Volatilitas pada sesi ini biasanya lebih rendah dibandingkan dengan sesi London, namun tetap bisa terjadi pergerakan signifikan jika ada rilis data ekonomi dari Swiss.
4. Sesi Asia (23:00 – 08:00 GMT)
- Sesi Asia, terutama sesi Tokyo, cenderung memiliki likuiditas yang lebih rendah untuk GBP/CHF. Pasangan mata uang ini biasanya tidak mengalami pergerakan besar selama sesi Asia karena aktivitas pasar di Inggris dan Swiss rendah.
- Kenapa penting?: Meskipun volatilitas cenderung rendah, sesi ini bisa bermanfaat untuk trader yang ingin menghindari pergerakan harga yang ekstrem dan lebih memilih stabilitas.
- Pergerakan kecil: Trader yang menggunakan strategi seperti range trading mungkin akan menemukan sesi ini bermanfaat karena pergerakan harga yang lebih sempit.
5. Rilis Data Ekonomi Penting
- Selain memperhatikan sesi pasar, waktu terbaik untuk trading GBP/CHF juga bisa dipengaruhi oleh rilis data ekonomi penting dari Inggris, Swiss, atau AS. Data seperti GDP, inflasi, suku bunga, dan laporan tenaga kerja dapat mempengaruhi volatilitas pasar secara signifikan.
- Contoh: Keputusan suku bunga dari Bank of England (BoE) atau Swiss National Bank (SNB) sering menyebabkan pergerakan tajam pada GBP/CHF. Rilis data ini umumnya terjadi pada pagi hari selama sesi London.
Analisis Teknikal GBP/CHF
Analisis teknikal pada pasangan mata uang GBP/CHF melibatkan
penggunaan grafik harga, indikator teknis, dan pola pergerakan harga untuk
memprediksi pergerakan masa depan. Dengan memahami perilaku harga di masa lalu,
trader berusaha mengidentifikasi peluang trading yang menguntungkan. Berikut
adalah beberapa aspek utama dalam analisis teknikal GBP/CHF:
1. Penggunaan Grafik Harga
- Grafik Candlestick: Candlestick adalah jenis grafik yang paling sering digunakan dalam analisis teknikal. Pola-pola seperti bullish engulfing, bearish engulfing, dan shooting star dapat memberikan sinyal pembalikan atau kelanjutan tren.
- Grafik Garis (Line Chart): Meskipun kurang detail dibandingkan candlestick, grafik garis bisa berguna untuk melihat tren jangka panjang dengan lebih mudah.
2. Identifikasi Tren
- Tren Naik (Uptrend): Ketika pasangan GBP/CHF bergerak dalam pola harga yang lebih tinggi, menciptakan titik tertinggi yang lebih tinggi (higher highs) dan titik terendah yang lebih tinggi (higher lows).
- Tren Turun (Downtrend): Ketika harga terus membuat titik tertinggi yang lebih rendah (lower highs) dan titik terendah yang lebih rendah (lower lows).
- Tren Samping (Sideways/Range-bound): Harga bergerak dalam kisaran tertentu tanpa menunjukkan tren jelas ke arah naik atau turun.
Trader dapat
menggunakan garis tren atau moving averages untuk membantu mengidentifikasi
tren dan arahnya.
3. Indikator Teknikal Utama
- Moving Averages (MA):
- Simple Moving Average (SMA): Rata-rata harga selama periode tertentu, digunakan untuk mengidentifikasi arah tren.
- Exponential Moving Average (EMA): Memberikan bobot lebih pada harga terbaru, lebih sensitif terhadap pergerakan harga.
- Strategi crossover: Ketika EMA yang lebih pendek melintasi EMA yang lebih panjang, bisa menjadi sinyal beli atau jual.
- Relative Strength Index (RSI):
- RSI digunakan untuk mengukur kekuatan tren dan mendeteksi kondisi overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual). Nilai di atas 70 dianggap overbought, sedangkan di bawah 30 dianggap oversold.
- Dalam GBP/CHF, RSI bisa membantu menemukan pembalikan tren yang mungkin terjadi di zona ekstrem ini.
- Bollinger Bands:
- Bollinger Bands membantu mengukur volatilitas harga. Ketika harga mendekati pita atas, itu bisa menandakan overbought, sedangkan mendekati pita bawah bisa menunjukkan oversold.
- Pada GBP/CHF, trader sering menggunakannya untuk mengidentifikasi peluang breakout atau pembalikan harga.
- MACD (Moving Average Convergence Divergence):
- Indikator ini mengukur hubungan antara dua moving averages. Crossover di MACD bisa menandakan perubahan momentum dan memberikan sinyal beli/jual.
- Ketika MACD bergerak di atas garis nol, tren bullish mungkin terjadi, sementara di bawah garis nol, tren bearish bisa dominan.
4. Support dan Resistance
- Support adalah level harga di mana permintaan cukup kuat untuk mencegah harga jatuh lebih jauh.
- Resistance adalah level harga di mana penawaran cukup kuat untuk mencegah harga naik lebih tinggi.
- Dalam GBP/CHF, trader sering mencari level support dan resistance untuk menentukan titik masuk dan keluar.
Strategi Breakout:
Ketika harga berhasil menembus level support atau resistance yang kuat, bisa
menjadi sinyal bahwa pergerakan harga yang lebih kuat akan terjadi, baik ke
atas (breakout bullish) atau ke bawah (breakout bearish).
5. Pola Grafik (Chart Patterns)
- Head and Shoulders: Pola pembalikan yang bisa menandakan perubahan dari tren naik menjadi tren turun, atau sebaliknya (inverse head and shoulders).
- Double Top dan Double Bottom: Pola pembalikan yang menunjukkan kegagalan harga untuk melampaui level tertinggi/terendah sebelumnya, yang bisa menandakan pembalikan tren.
- Triangles: Simetris, ascending, atau descending triangle sering menunjukkan fase konsolidasi sebelum breakout harga.
6. Volume Perdagangan
- Volume mengukur aktivitas perdagangan dan memberikan petunjuk penting tentang validitas pergerakan harga.
- Kenaikan volume yang tinggi selama breakout dari level support atau resistance penting sering dianggap sebagai konfirmasi bahwa breakout tersebut valid.
7. Fibonacci Retracement
- Fibonacci retracement digunakan untuk mengidentifikasi level support dan resistance potensial berdasarkan rasio Fibonacci (23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%, dan 100%).
- Trader GBP/CHF sering menggunakan Fibonacci retracement untuk menemukan area di mana harga mungkin memantul atau mengalami pembalikan selama koreksi.
8. Kombinasi Analisis
- Menggabungkan beberapa indikator teknis dan pola dapat memberikan sinyal yang lebih kuat. Misalnya, menggabungkan RSI dengan Bollinger Bands untuk mengidentifikasi pembalikan tren, atau menggunakan MACD bersamaan dengan support dan resistance untuk mengkonfirmasi sinyal trading.
9. Time Frame
- Analisis teknikal GBP/CHF dapat dilakukan pada berbagai time frame, seperti:
- Time frame harian (Daily): Untuk tren jangka panjang.
- Time frame 4 jam (H4) atau 1 jam (H1): Untuk tren menengah.
- Time frame 15 menit (M15) atau 5 menit (M5): Untuk scalping atau trading jangka pendek.
Trader perlu
menyesuaikan strategi mereka dengan time frame yang digunakan untuk mendapatkan
gambaran pergerakan harga yang lebih relevan.
10. Sentimen Pasar
- Analisis teknikal tidak lepas dari pengaruh sentimen pasar secara umum. Jika pasar global sedang bearish atau bullish karena faktor-faktor makroekonomi, pola yang muncul pada grafik GBP/CHF bisa mendapatkan pengaruh dari perubahan sentimen ini.
Analisis Fundamental GBP/CHF
Analisis fundamental GBP/CHF melibatkan evaluasi
faktor-faktor ekonomi, kebijakan moneter, serta peristiwa global yang
mempengaruhi kedua negara, yaitu Inggris dan Swiss. Pasangan mata uang ini
merefleksikan kekuatan relatif antara pound sterling (GBP) dan franc Swiss
(CHF). Untuk memahami pergerakan pasangan ini, trader dan investor perlu
memperhatikan berbagai aspek ekonomi dan politik dari kedua negara.
Berikut adalah faktor-faktor utama yang mempengaruhi
analisis fundamental GBP/CHF:
1. Kebijakan Moneter
- Bank of England (BoE): Kebijakan suku bunga yang ditetapkan oleh Bank of England sangat mempengaruhi nilai GBP. Ketika suku bunga dinaikkan, mata uang cenderung menguat karena peningkatan imbal hasil dari investasi berbasis GBP. Sebaliknya, penurunan suku bunga cenderung melemahkan pound.
- Swiss National Bank (SNB): SNB juga memainkan peran penting dalam menentukan arah CHF. Swiss dikenal dengan kebijakan moneter yang sangat longgar dengan suku bunga negatif selama beberapa tahun, yang menyebabkan CHF menjadi mata uang safe-haven bagi investor global. Jika SNB mengubah kebijakan suku bunganya atau melakukan intervensi di pasar, hal ini akan memengaruhi pasangan GBP/CHF.
2. Data Ekonomi Inggris
- Inflasi (CPI): Inflasi tinggi di Inggris dapat mendorong BoE untuk menaikkan suku bunga, yang akan menguatkan GBP. Sebaliknya, inflasi rendah bisa menjadi alasan untuk mempertahankan kebijakan moneter yang lebih longgar.
- Pertumbuhan Ekonomi (GDP): Pertumbuhan yang kuat di Inggris cenderung mendukung penguatan pound karena menunjukkan ekonomi yang sehat dan meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga.
- Pengangguran (Unemployment Rate): Tingkat pengangguran yang rendah menunjukkan stabilitas di pasar tenaga kerja dan dapat meningkatkan kepercayaan terhadap ekonomi Inggris, yang akan menguatkan GBP.
- Data Perdagangan: Defisit atau surplus neraca perdagangan Inggris juga mempengaruhi nilai GBP. Jika Inggris lebih banyak mengekspor dibanding impor, hal ini mendukung pound, sementara defisit perdagangan bisa melemahkan mata uang tersebut.
3. Data Ekonomi Swiss
- Inflasi dan Pertumbuhan: Swiss, sebagai negara dengan ekonomi yang lebih kecil dibanding Inggris, cenderung memiliki tingkat inflasi yang sangat rendah. Inflasi di Swiss cenderung rendah karena kebijakan moneter yang konservatif dari SNB.
- Ekspor dan Neraca Perdagangan: Swiss adalah negara yang sangat bergantung pada ekspor, terutama produk manufaktur dan keuangan. Defisit atau surplus neraca perdagangan dapat memengaruhi CHF.
- Sentimen Safe-Haven: CHF dikenal sebagai mata uang safe-haven yang diandalkan oleh investor selama periode ketidakpastian global. Selama terjadi ketegangan geopolitik, krisis finansial, atau ketidakpastian ekonomi, CHF cenderung menguat karena permintaan investor untuk aset yang lebih aman.
4. Tingkat Suku Bunga
- Perbedaan Suku Bunga (Interest Rate Differentials): Salah satu faktor utama yang mempengaruhi pasangan GBP/CHF adalah perbedaan suku bunga antara Inggris dan Swiss. Jika BoE menaikkan suku bunga sementara SNB tetap mempertahankan kebijakan suku bunga rendah, maka GBP cenderung menguat terhadap CHF karena arus investasi yang lebih menarik ke Inggris.
- Carry Trade: Trader sering memanfaatkan perbedaan suku bunga ini melalui strategi carry trade, di mana mereka meminjam dalam mata uang dengan suku bunga rendah (CHF) dan menginvestasikannya dalam mata uang dengan suku bunga lebih tinggi (GBP). Jika selisih suku bunga ini menyempit atau melebar, hal ini bisa mempengaruhi pasangan GBP/CHF secara signifikan.
5. Sentimen Pasar Global dan Geopolitik
- Situasi Geopolitik: Ketidakpastian politik, seperti krisis di Timur Tengah, ketegangan perdagangan global, atau konflik militer, cenderung mendorong investor untuk membeli CHF sebagai safe-haven. Sebaliknya, periode stabilitas global biasanya membuat CHF melemah karena investor cenderung mencari aset dengan imbal hasil lebih tinggi di luar Swiss.
- Brexit: Inggris menghadapi dampak ekonomi dari Brexit, yang memengaruhi prospek jangka panjang GBP. Ketidakpastian mengenai hubungan perdagangan dengan Uni Eropa dan dampak Brexit pada perekonomian Inggris sering menyebabkan volatilitas pada GBP/CHF.
- Kebijakan Ekonomi Global: Kebijakan yang diterapkan di Amerika Serikat, Uni Eropa, atau Cina juga dapat memengaruhi pasar global dan menciptakan permintaan untuk mata uang safe-haven seperti CHF.
6. Perdagangan dan Hubungan Ekonomi Internasional
- Hubungan Dagang Inggris dan Swiss: Meskipun hubungan perdagangan langsung antara Inggris dan Swiss tidak sebesar dengan negara-negara lain, hubungan ekonomi global tetap mempengaruhi kedua negara ini. Jika ada perubahan signifikan dalam kebijakan perdagangan global, seperti sanksi ekonomi atau perubahan perjanjian perdagangan, nilai GBP/CHF bisa terpengaruh.
- Pergerakan di Pasangan Mata Uang Lain: Pergerakan besar di pasangan mata uang yang melibatkan USD atau EUR juga dapat memengaruhi GBP/CHF secara tidak langsung. Misalnya, jika USD/CHF mengalami volatilitas karena kebijakan moneter AS, hal itu bisa berdampak pada nilai CHF secara keseluruhan.
7. Inflasi dan Deflasi
- Inflasi di Inggris: Inflasi yang lebih tinggi di Inggris bisa mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga BoE, yang akan memperkuat GBP.
- Deflasi di Swiss: Sebaliknya, Swiss sering menghadapi ancaman deflasi karena rendahnya tingkat inflasi. Ini cenderung membuat SNB mempertahankan kebijakan moneter yang sangat longgar, yang melemahkan CHF.
8. Faktor Lain yang Mempengaruhi GBP/CHF
- Harga Komoditas: Inggris dan Swiss tidak terlalu bergantung pada komoditas sebagai penggerak utama mata uang mereka. Namun, perubahan harga minyak dan emas dapat memengaruhi GBP/CHF secara tidak langsung, terutama melalui dampaknya pada ekonomi global dan sentimen risiko.
- Pasar Saham dan Obligasi: Pergerakan pasar saham dan obligasi di Inggris dan Swiss bisa memberikan gambaran tentang kekuatan relatif ekonomi kedua negara. Jika pasar saham Inggris lebih menarik dibanding Swiss, arus modal cenderung mendukung GBP dibanding CHF.
9. Pengaruh Sektor Keuangan
- Sektor Perbankan di Swiss: Swiss memiliki sektor keuangan yang kuat, terutama di bidang perbankan dan manajemen aset. Stabilitas sektor ini cenderung mendukung franc Swiss dalam jangka panjang. Namun, jika ada krisis di sektor ini, CHF bisa melemah.
- Sektor Jasa Keuangan Inggris: London adalah pusat keuangan global, dan pergerakan di sektor ini bisa sangat memengaruhi GBP. Setelah Brexit, pengaruh sektor jasa keuangan Inggris dalam kaitannya dengan Uni Eropa menjadi faktor penting dalam kekuatan pound.
Peran Swiss Franc sebagai Safe Haven
Swiss Franc (CHF) sebagai Safe Haven memiliki reputasi kuat
di dunia finansial, terutama selama periode ketidakpastian ekonomi dan
geopolitik. Franc Swiss dipandang sebagai mata uang "safe haven" yang
stabil dan dapat diandalkan dalam menghadapi guncangan pasar global. Berikut adalah
penjelasan mengenai peran CHF sebagai safe haven, serta faktor-faktor yang
mendukung reputasi ini.
1. Stabilitas Ekonomi dan Politik Swiss
- Keamanan dan Netralitas Politik: Swiss terkenal sebagai negara dengan sistem politik yang netral, tidak terlibat dalam konflik internasional dan memiliki sejarah panjang stabilitas politik. Netralitas ini membuatnya tetap aman dari ketegangan geopolitik yang sering mempengaruhi negara lain.
- Ekonomi yang Kuat dan Terkelola Baik: Swiss memiliki salah satu ekonomi paling maju dan stabil di dunia, dengan tingkat pengangguran yang rendah, sistem perbankan yang kuat, serta inflasi yang terkendali. Stabilitas ekonomi ini menciptakan kepercayaan global terhadap mata uangnya.
- Cadangan Valuta Asing yang Kuat: Swiss memiliki cadangan devisa yang besar, yang membantu menjaga stabilitas franc Swiss dan mencegah depresiasi tajam selama periode volatilitas pasar.
2. Kebijakan Moneter yang Konservatif
- Swiss National Bank (SNB) cenderung menerapkan kebijakan moneter yang sangat hati-hati dan konservatif, dengan tujuan menjaga kestabilan harga dan mendukung franc Swiss sebagai mata uang yang stabil. Meskipun dalam beberapa tahun terakhir SNB telah menerapkan suku bunga negatif untuk menurunkan apresiasi franc yang berlebihan, kebijakan ini tetap menjaga CHF sebagai mata uang yang diandalkan dalam kondisi pasar yang tidak pasti.
- Intervensi SNB di Pasar Forex: Untuk mengendalikan apresiasi franc yang berlebihan, terutama selama krisis, SNB sering melakukan intervensi di pasar valuta asing. Namun, meskipun ada intervensi ini, reputasi CHF sebagai mata uang stabil tetap bertahan karena pasar tahu bahwa langkah-langkah ini dilakukan untuk melindungi ekonomi Swiss dari dampak apresiasi yang merugikan ekspor.
3. Kepercayaan pada Sistem Perbankan Swiss
- Reputasi Global Perbankan Swiss: Swiss dikenal memiliki salah satu sektor perbankan paling aman dan terpercaya di dunia. Perbankan Swiss memiliki sejarah panjang dalam menjaga privasi dan keamanan keuangan, yang menarik banyak investor global untuk menempatkan aset mereka di negara ini. Ini semakin memperkuat kepercayaan terhadap franc Swiss.
- Keamanan Aset di Swiss: Selama masa ketidakpastian global, investor sering memindahkan aset mereka ke Swiss karena dianggap sebagai tempat yang aman. Aliran modal ini memperkuat franc Swiss dan meningkatkan permintaan terhadap mata uang tersebut.
4. Peran CHF dalam Diversifikasi Risiko
- Diversifikasi Portofolio: Dalam lingkungan global yang berisiko tinggi, seperti selama krisis keuangan atau ketegangan geopolitik, investor sering mencari cara untuk mengurangi risiko portofolio mereka. Mata uang safe haven seperti CHF sering menjadi pilihan utama untuk tujuan diversifikasi. Hal ini membuat CHF cenderung menguat selama periode volatilitas pasar global.
- Safe Haven dalam Aset Mata Uang: Berbeda dengan aset lain seperti emas atau obligasi pemerintah, CHF menawarkan kombinasi antara stabilitas mata uang dan likuiditas pasar yang tinggi, yang membuatnya menjadi pilihan populer bagi investor global.
5. Franc Swiss sebagai Perlindungan dari Inflasi Global
- Inflasi yang Sangat Rendah di Swiss: Swiss memiliki tingkat inflasi yang sangat rendah dan stabil. Selama periode inflasi tinggi di negara lain, investor mungkin beralih ke CHF sebagai perlindungan dari penurunan nilai daya beli di mata uang lain. Stabilitas ini membuat CHF semakin menarik selama periode ketidakpastian ekonomi global, di mana inflasi menjadi kekhawatiran utama.
6. Krisis Keuangan dan Franc Swiss
- Krisis Finansial Global (2008): Selama krisis keuangan global 2008, franc Swiss menguat tajam karena investor beralih dari mata uang berisiko seperti USD, EUR, dan GBP ke CHF. CHF dianggap sebagai tempat yang aman di tengah guncangan pasar global.
- Krisis Zona Euro (2010-2012): Krisis utang zona euro juga membuat CHF menguat secara signifikan. Investor yang khawatir dengan ketidakpastian di zona euro memindahkan dana mereka ke Swiss, yang menyebabkan lonjakan nilai CHF. Ini mendorong SNB untuk memberlakukan batas nilai tukar CHF terhadap euro pada tahun 2011 untuk mencegah apresiasi yang berlebihan.
7. Pengaruh CHF Terhadap Ekspor Swiss
- Dampak Apresiasi CHF Terhadap Ekspor: Meskipun franc Swiss dianggap sebagai safe haven, apresiasi berlebihan dapat berdampak negatif pada ekonomi Swiss, terutama sektor ekspor. Swiss sangat bergantung pada ekspor, dan mata uang yang terlalu kuat membuat produk Swiss lebih mahal di pasar internasional, yang dapat mengurangi daya saing mereka.
- Langkah SNB untuk Menjaga Stabilitas: Untuk mengatasi masalah ini, SNB sering kali menerapkan kebijakan moneter yang lebih longgar atau melakukan intervensi di pasar valuta asing. Meskipun langkah ini dapat menurunkan daya tarik CHF sebagai safe haven dalam jangka pendek, investor masih melihat franc Swiss sebagai tempat yang aman dalam jangka panjang.
8. Perbandingan dengan Mata Uang Safe Haven Lain
- USD dan JPY sebagai Alternatif: Selain CHF, mata uang lain yang dianggap sebagai safe haven adalah dolar AS (USD) dan yen Jepang (JPY). Namun, CHF sering kali lebih disukai karena stabilitas politik Swiss yang luar biasa dan kebijakan fiskal yang sangat kuat. Berbeda dengan USD, yang juga dipengaruhi oleh dinamika geopolitik AS, atau JPY, yang bergantung pada kondisi ekonomi Jepang yang fluktuatif, CHF cenderung tetap netral dan stabil.
- Performa CHF dalam Krisis: Dalam berbagai krisis finansial dan geopolitik, CHF secara konsisten menguat. Hal ini mencerminkan kepercayaan pasar terhadap franc Swiss sebagai tempat yang aman selama periode ketidakpastian.
Risiko dalam Trading GBP/CHF
Risiko dalam trading pasangan mata uang GBP/CHF mencakup
berbagai aspek yang perlu dipertimbangkan oleh trader sebelum mengambil posisi
di pasar. GBP/CHF merupakan pasangan yang melibatkan British Pound (GBP) dan
Swiss Franc (CHF), dua mata uang yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi, politik,
dan sentimen global. Berikut adalah beberapa risiko utama dalam trading
GBP/CHF:
1. Volatilitas Pasar
- GBP/CHF cenderung lebih volatil dibandingkan dengan beberapa pasangan mata uang mayor lainnya, terutama karena perbedaan karakteristik ekonomi antara Inggris dan Swiss.
- GBP sangat dipengaruhi oleh berita ekonomi, kebijakan moneter, serta perkembangan politik, terutama terkait hubungan Inggris dengan Uni Eropa dan kebijakan ekonomi domestik. Hal ini bisa menyebabkan pergerakan yang tajam di pasar GBP/CHF.
- CHF sering mengalami lonjakan ketika ada ketidakpastian global, mengingat statusnya sebagai mata uang "safe haven." Saat terjadi krisis atau ketidakstabilan geopolitik, CHF dapat menguat tiba-tiba, memicu volatilitas di pasangan GBP/CHF.
2. Risiko Kebijakan Moneter
- Perbedaan kebijakan moneter antara Bank of England (BoE) dan Swiss National Bank (SNB) dapat mempengaruhi GBP/CHF. BoE mungkin meningkatkan atau menurunkan suku bunga sebagai respons terhadap kondisi ekonomi domestik, sementara SNB sering menggunakan suku bunga negatif atau kebijakan lainnya untuk menahan penguatan CHF.
- Intervensi SNB di pasar valuta asing adalah faktor yang harus diperhatikan, karena SNB dapat campur tangan untuk mengendalikan apresiasi CHF yang berlebihan. Intervensi semacam itu dapat menyebabkan pergerakan harga yang tidak terduga di pasar GBP/CHF.
3. Risiko Ekonomi dan Politik
- Risiko politik di Inggris seperti ketidakpastian terkait Brexit, pemilu, atau perubahan dalam kebijakan pemerintahan dapat memengaruhi nilai GBP. Berita yang tidak terduga dari Inggris dapat memicu volatilitas yang signifikan.
- Risiko geopolitik global juga mempengaruhi CHF, karena mata uang ini dianggap sebagai safe haven. Ketika terjadi ketidakstabilan global (seperti krisis ekonomi, konflik, atau perubahan besar dalam ekonomi global), CHF cenderung menguat, yang dapat menyebabkan pergerakan drastis dalam pasangan GBP/CHF.
4. Risiko Likuiditas
- Pasangan GBP/CHF mungkin kurang likuid dibandingkan dengan pasangan mata uang mayor seperti EUR/USD atau GBP/USD. Volume perdagangan yang lebih rendah ini dapat menyebabkan slippage, terutama selama jam perdagangan yang kurang aktif.
- Risiko likuiditas meningkat selama jam-jam tertentu, misalnya di luar jam perdagangan utama London dan Zurich. Hal ini dapat mengakibatkan spread yang lebih lebar dan pergerakan harga yang tidak terduga.
5. Pergerakan Safe Haven CHF
- CHF sering menguat saat pasar global sedang dalam kondisi risk-off (ketika investor menghindari risiko dan mencari aset aman). Trader harus berhati-hati saat ada tanda-tanda ketidakpastian global, karena ini dapat menyebabkan penguatan tiba-tiba CHF terhadap GBP.
- Faktor-faktor global, seperti krisis ekonomi, konflik geopolitik, atau ketidakpastian di pasar saham, dapat mempercepat arus modal ke Swiss franc, menyebabkan perubahan signifikan dalam harga GBP/CHF.
6. Risiko Suku Bunga
- Perbedaan suku bunga antara Inggris dan Swiss menjadi faktor penting. BoE mungkin memiliki kebijakan moneter yang lebih agresif dengan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan SNB. Jika spread suku bunga berubah, maka arus modal dapat bergerak masuk atau keluar dari kedua negara, mempengaruhi GBP/CHF.
- Carry trade risk: Karena suku bunga CHF sering sangat rendah atau bahkan negatif, pasangan GBP/CHF terkadang digunakan dalam strategi carry trade. Namun, jika kondisi pasar berubah, strategi ini bisa sangat berisiko, terutama jika CHF menguat tajam.
7. Pengaruh Data Ekonomi
- Data ekonomi dari Inggris, seperti angka pertumbuhan GDP, inflasi, dan tingkat pengangguran, dapat berdampak besar pada GBP. Trader GBP/CHF harus terus memantau rilis data ini untuk menghindari kejutan yang tidak terduga.
- Data ekonomi dari Swiss biasanya memiliki dampak lebih kecil, namun karena CHF adalah mata uang safe haven, CHF lebih dipengaruhi oleh sentimen global daripada data ekonomi domestiknya.
8. Risiko Time Zone
- Perbedaan zona waktu antara Inggris dan Swiss berarti bahwa volatilitas di pasar bisa terjadi pada waktu yang berbeda. Trader harus memperhatikan sesi pasar utama, terutama London dan Zurich, untuk memahami kapan likuiditas dan volatilitas mungkin mencapai puncaknya.
- Pasar forex buka 24 jam, tetapi volatilitas tertinggi terjadi selama sesi perdagangan Eropa dan awal sesi perdagangan Amerika. Di luar jam-jam ini, pasangan GBP/CHF mungkin mengalami pergerakan harga yang lebih lambat atau spread yang lebih lebar.
9. Pengaruh Berita Global
- Sentimen pasar global dapat memainkan peran besar dalam mempengaruhi nilai CHF. Misalnya, pengumuman kebijakan dari bank sentral utama lainnya (seperti Federal Reserve atau ECB), krisis geopolitik, atau perubahan besar dalam harga komoditas global dapat menyebabkan reaksi di pasar GBP/CHF.
- Ketidakpastian geopolitik seperti perang, perubahan dalam kebijakan perdagangan internasional, atau perubahan besar dalam ekonomi global dapat menyebabkan CHF menguat secara signifikan.
10. Risiko Pasar Eksternal
- Risiko pasar eksternal seperti perubahan harga minyak atau krisis keuangan dapat memengaruhi GBP/CHF secara tidak langsung, melalui dampaknya pada sentimen global dan arus modal.
- GBP juga terpengaruh oleh harga komoditas, terutama minyak, karena Inggris adalah produsen minyak utama di Laut Utara. Perubahan signifikan dalam harga minyak dapat berdampak pada ekonomi Inggris dan nilai GBP.
Menggunakan Sentimen Pasar untuk GBP/CHF
Sentimen pasar adalah perasaan atau pandangan kolektif para
pelaku pasar terhadap arah harga suatu aset atau pasangan mata uang. Dalam
konteks pasangan mata uang GBP/CHF, memahami sentimen pasar dapat membantu
trader memprediksi pergerakan harga berdasarkan bagaimana mayoritas pelaku
pasar bereaksi terhadap berita, data ekonomi, atau perkembangan global.
Berikut adalah penjelasan tentang bagaimana sentimen pasar
dapat digunakan untuk trading GBP/CHF dan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi sentimen terhadap pasangan ini.
1. Pengaruh Safe Haven CHF
- Swiss Franc (CHF) sering dianggap sebagai mata uang safe haven, artinya investor cenderung membelinya saat ada ketidakpastian ekonomi atau geopolitik global. Oleh karena itu, saat ada ketakutan di pasar global atau saat sentimen risk-off muncul (ketika investor menghindari risiko), CHF sering kali menguat.
- Contoh Penggunaan Sentimen Safe Haven: Jika ada berita tentang ketegangan geopolitik, seperti konflik atau krisis ekonomi global, sentimen safe haven dapat mendorong penguatan CHF terhadap GBP, bahkan jika berita tersebut tidak secara langsung berkaitan dengan Inggris atau Swiss.
Strategi: Ketika
sentimen pasar global menjadi negatif (risk-off), Anda bisa mempertimbangkan
untuk short (menjual) GBP/CHF, karena CHF cenderung menguat dalam kondisi
seperti itu.
2. Sentimen Terhadap GBP
- Pound Sterling (GBP), di sisi lain, lebih terpengaruh oleh faktor-faktor ekonomi Inggris seperti data pertumbuhan ekonomi, kebijakan moneter Bank of England (BoE), inflasi, dan perkembangan politik, terutama terkait hubungan Inggris dengan Uni Eropa pasca-Brexit.
- Data Ekonomi Positif dan Negatif: Jika sentimen pasar terhadap ekonomi Inggris positif (misalnya, data GDP atau inflasi lebih baik dari yang diharapkan), GBP mungkin menguat terhadap CHF. Sebaliknya, jika ada kekhawatiran tentang resesi atau inflasi yang tidak terkendali di Inggris, GBP bisa melemah.
Strategi: Jika ada
data ekonomi Inggris yang kuat atau kebijakan moneter yang mendukung (seperti
kenaikan suku bunga), sentimen terhadap GBP cenderung positif, dan Anda mungkin
bisa mempertimbangkan untuk long (membeli) GBP/CHF.
3. Rilis Data Ekonomi dan Dampaknya pada Sentimen
- Data ekonomi dari Inggris dan Swiss berpengaruh besar terhadap sentimen pasar. Data seperti tingkat pengangguran, inflasi, dan produksi industri dapat memicu pergerakan tajam di pasangan GBP/CHF.
- Data Inflasi dan Suku Bunga: Jika inflasi Inggris lebih tinggi dari ekspektasi, pasar mungkin berspekulasi bahwa Bank of England akan menaikkan suku bunga, yang dapat meningkatkan sentimen positif terhadap GBP. Di sisi lain, jika Swiss National Bank (SNB) memperlihatkan indikasi menjaga suku bunga rendah atau negatif, CHF mungkin melemah.
Strategi:
Memperhatikan kalender ekonomi dan menganalisis bagaimana sentimen pasar
terhadap data ekonomi terbaru memungkinkan trader untuk memanfaatkan
momen-momen ini. Misalnya, jika data ekonomi Inggris lebih kuat dari yang
diharapkan, trader dapat memanfaatkan sentimen positif untuk long GBP/CHF.
4. Sentimen Risk-On dan Risk-Off
- Sentimen risk-on berarti investor merasa optimis terhadap pasar dan lebih bersedia mengambil risiko dengan berinvestasi di aset-aset berisiko lebih tinggi, seperti saham atau mata uang selain safe haven (seperti GBP).
- Sentimen risk-off berarti investor menjadi lebih berhati-hati dan cenderung menghindari risiko dengan membeli aset-aset aman seperti CHF. Ketika terjadi sentimen risk-off, biasanya CHF menguat.
Strategi: Jika
pasar berada dalam mode risk-on (optimisme global), GBP/CHF bisa cenderung
naik, dan trader bisa mempertimbangkan untuk mengambil posisi long. Sebaliknya,
jika sentimen berubah menjadi risk-off, trader bisa short GBP/CHF, karena CHF
cenderung menguat.
5. Indikator Sentimen
- Indikator sentimen pasar seperti Commitment of Traders (COT) Report, yang menunjukkan posisi besar dari pelaku pasar institusional dan spekulan, dapat digunakan untuk mengidentifikasi arah sentimen pasar terhadap GBP atau CHF.
- Indikator teknikal seperti Relative Strength Index (RSI) atau Moving Average Convergence Divergence (MACD) juga bisa digunakan untuk memahami apakah GBP/CHF sedang overbought (terlalu banyak dibeli) atau oversold (terlalu banyak dijual), yang memberikan gambaran tentang sentimen pasar saat ini.
6. Berita Geopolitik dan Dampak terhadap Sentimen
- Brexit dan Dampaknya Terhadap GBP: Meskipun Inggris sudah keluar dari Uni Eropa, perkembangan terkait hubungan perdagangan Inggris-Eropa atau masalah politik di dalam negeri Inggris masih dapat mempengaruhi sentimen terhadap GBP. Berita negatif tentang Brexit dapat melemahkan GBP, sementara perbaikan dalam hubungan perdagangan atau stabilitas politik dapat memperkuatnya.
- Ketegangan Global: Jika ada konflik besar atau krisis ekonomi di negara-negara besar, sentimen global cenderung negatif, mendorong investor untuk membeli CHF dan menjual GBP.
Strategi: Trader
yang mengikuti berita geopolitik dapat memanfaatkan pergerakan GBP/CHF dengan
memonitor sentimen pasar global. Misalnya, meningkatnya ketegangan di Eropa
atau Timur Tengah dapat memperkuat CHF sebagai safe haven.
7. Analisis Sentimen Pasar Melalui Media
- Berita finansial dan media sosial dapat menjadi alat yang kuat untuk memahami sentimen pasar secara lebih luas. Jika sentimen umum di media terhadap ekonomi Inggris adalah negatif, maka GBP/CHF bisa berada di bawah tekanan.
- Komentar dari bank sentral atau pernyataan pejabat penting dari BoE atau SNB sering kali menjadi sinyal penting bagi sentimen pasar. Sikap hawkish dari BoE (indikasi kenaikan suku bunga) dapat mendorong GBP, sementara sikap dovish dari SNB (indikasi pelonggaran moneter) dapat melemahkan CHF.
8. Tindak Lanjut Setelah Identifikasi Sentimen
Setelah
mengidentifikasi sentimen pasar yang berlaku untuk GBP/CHF, trader harus:
- Konfirmasi dengan Analisis Teknikal: Sentimen pasar tidak selalu dapat diandalkan sendiri. Menggabungkan analisis teknikal seperti support dan resistance, pola candlestick, dan indikator lainnya dengan sentimen pasar dapat meningkatkan akurasi dalam menentukan posisi trading.
- Penerapan Stop-Loss: Karena sentimen pasar bisa berubah dengan cepat, sangat penting untuk menggunakan manajemen risiko yang ketat, seperti stop-loss untuk melindungi posisi dari pergerakan yang tidak terduga.
Dampak Brexit terhadap GBP/CHF
Dampak Brexit terhadap pasangan mata uang GBP/CHF dapat
dilihat melalui berbagai faktor ekonomi, politik, dan sentimen pasar yang
mempengaruhi kedua negara, yaitu Inggris (dengan mata uang Pound Sterling/GBP)
dan Swiss (dengan mata uang Swiss Franc/CHF). Brexit, atau keluarnya Inggris
dari Uni Eropa, memiliki efek yang signifikan dan terus berlanjut pada pasangan
mata uang ini. Berikut adalah beberapa dampak utama Brexit terhadap GBP/CHF:
1. Volatilitas GBP/CHF Akibat Ketidakpastian Politik
- Brexit menciptakan ketidakpastian yang besar terhadap perekonomian Inggris. Setiap fase dalam proses Brexit, mulai dari referendum hingga negosiasi, menyebabkan fluktuasi tajam pada GBP, termasuk dalam pasangan GBP/CHF.
- Periode Negosiasi Brexit: Setiap perkembangan atau pernyataan dari politisi mengenai proses negosiasi antara Inggris dan Uni Eropa langsung tercermin dalam pergerakan GBP/CHF. Kegagalan negosiasi atau tanda-tanda Brexit tanpa kesepakatan ("no-deal Brexit") sering kali menyebabkan penurunan GBP terhadap CHF.
- Volatilitas CHF sebagai Mata Uang Safe Haven: Sebagai mata uang safe haven, CHF sering menguat di tengah ketidakpastian global, termasuk ketidakpastian yang dipicu oleh Brexit. Ketika Brexit tampak tidak stabil, investor cenderung beralih ke CHF sebagai aset yang lebih aman, yang memperkuat posisi CHF dan melemahkan GBP/CHF.
2. Dampak Ekonomi Langsung di Inggris
- Penurunan Pertumbuhan Ekonomi Inggris: Ketidakpastian seputar Brexit berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi Inggris. Investor global menghindari GBP ketika data menunjukkan perlambatan ekonomi Inggris akibat penurunan investasi bisnis dan sektor manufaktur. CHF, sebagai lawan dari GBP di pasangan ini, sering kali mendapat keuntungan dari sentimen negatif tersebut.
- Kondisi Ekonomi Pasca-Brexit: Setelah keluarnya Inggris dari Uni Eropa, Inggris menghadapi tantangan baru dalam perdagangan internasional dan akses ke pasar Eropa. Hambatan perdagangan dan tarif baru mengurangi kepercayaan investor terhadap ekonomi Inggris, yang menyebabkan pelemahan GBP terhadap CHF.
3. Dampak terhadap Swiss dan CHF
- Kekuatan Swiss Franc Selama Ketidakpastian Brexit: Brexit tidak hanya mempengaruhi GBP, tetapi juga meningkatkan daya tarik CHF sebagai aset aman. Selama periode ketidakpastian politik atau ekonomi yang diakibatkan oleh Brexit, CHF mengalami peningkatan permintaan. Akibatnya, CHF menguat terhadap GBP, yang memperburuk posisi GBP/CHF.
- Eksposur Ekonomi Swiss: Walaupun Swiss bukan anggota Uni Eropa, perekonomian Swiss juga dipengaruhi oleh ketidakpastian seputar Brexit karena banyak perusahaan Swiss memiliki hubungan bisnis dengan Uni Eropa dan Inggris. Meski begitu, karena kekuatan CHF sebagai safe haven, dampak Brexit terhadap ekonomi Swiss relatif terbatas dibandingkan dengan Inggris.
4. Perubahan Kebijakan Moneter
- Bank of England (BoE): Bank of England harus menyesuaikan kebijakan moneternya dalam menanggapi ketidakpastian Brexit. Misalnya, pada masa ketidakpastian tinggi, BoE sering kali menjaga suku bunga rendah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Ini menyebabkan depresiasi GBP.
- Swiss National Bank (SNB): Di sisi lain, Swiss National Bank (SNB) telah lama mempertahankan kebijakan suku bunga negatif untuk menjaga stabilitas ekonomi Swiss dan menghindari apresiasi berlebih dari CHF. Meskipun demikian, dalam masa ketidakpastian global akibat Brexit, CHF cenderung tetap menguat karena fungsinya sebagai safe haven.
5. Kekhawatiran Mengenai "No-Deal Brexit"
- Ancaman No-Deal Brexit: Selama proses negosiasi Brexit, ancaman "no-deal Brexit" (yaitu Inggris meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan perdagangan) menciptakan ketakutan besar di pasar keuangan. Ketidakpastian mengenai akses perdagangan, peraturan perbatasan, dan dampak ekonomi mengarah pada pelemahan GBP yang signifikan.
- Penguatan CHF sebagai Mata Uang Aman: Setiap kali ancaman no-deal Brexit muncul, investor global lebih memilih CHF untuk mengurangi risiko, yang menyebabkan CHF semakin kuat terhadap GBP.
6. Pengaruh Perdagangan Internasional
- Hambatan Perdagangan Inggris dengan UE: Setelah Brexit, Inggris kehilangan akses tanpa hambatan ke pasar Uni Eropa. Ini berdampak negatif pada perdagangan Inggris dan meningkatkan biaya bagi perusahaan Inggris. Penurunan daya saing ini melemahkan GBP dalam jangka panjang.
- Stabilitas Ekonomi Swiss: Sebagai negara netral dengan sistem keuangan yang kuat, Swiss lebih terlindungi dari dampak perdagangan Brexit secara langsung, meskipun ada beberapa pengaruh dari mitra dagang utama di Uni Eropa. Hal ini menjaga CHF tetap stabil, bahkan di tengah ketidakpastian global.
7. Sentimen Pasar Terhadap GBP/CHF
- Risk-On dan Risk-Off: GBP/CHF sangat sensitif terhadap sentimen pasar. Saat investor merasa optimis (sentimen risk-on), GBP cenderung menguat. Namun, di tengah kekhawatiran global atau ketidakpastian (sentimen risk-off), investor mencari perlindungan di aset aman seperti CHF, yang menyebabkan pasangan GBP/CHF turun.
- Kekuatan Pasar Global: Selain Brexit, faktor-faktor global seperti krisis ekonomi atau geopolitik juga memengaruhi sentimen investor terhadap GBP dan CHF. CHF menguat selama masa ketidakpastian internasional, termasuk yang terkait dengan Brexit.
8. Pandangan Jangka Panjang
- Setelah Brexit: Di masa pasca-Brexit, GBP/CHF tetap terpengaruh oleh perkembangan hubungan perdagangan Inggris-UE dan stabilitas politik Inggris. Seiring waktu, GBP dapat kembali stabil jika perekonomian Inggris berhasil beradaptasi dengan kondisi baru. Namun, ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan dan politik tetap menjadi risiko jangka panjang bagi GBP.
- Peluang Penguatan CHF: Dengan sifat CHF sebagai mata uang safe haven, CHF bisa tetap kuat dalam jangka panjang selama ketidakpastian global berlanjut. Jika ekonomi global tetap bergejolak, CHF mungkin terus mendapat manfaat sebagai mata uang yang aman.
Menggabungkan Data Ekonomi dari Inggris dan Swiss
Menggabungkan data ekonomi dari Inggris dan Swiss untuk
analisis trading GBP/CHF sangat penting untuk memahami dinamika pasangan mata
uang tersebut. Kedua negara memiliki faktor ekonomi yang berbeda, dan data dari
keduanya harus dianalisis dengan cermat agar Anda dapat membuat keputusan
trading yang lebih baik.
Berikut adalah langkah-langkah penting dalam menggabungkan
dan menganalisis data ekonomi dari Inggris dan Swiss:
1. Pahami Data Ekonomi Utama Inggris dan Swiss
- Data Ekonomi Utama Inggris:
- Produk Domestik Bruto (PDB): PDB menunjukkan pertumbuhan ekonomi Inggris. Pertumbuhan yang kuat cenderung mendukung GBP.
- Inflasi (CPI): Tingkat inflasi memengaruhi kebijakan moneter Bank of England (BoE). Inflasi yang tinggi dapat mendorong suku bunga yang lebih tinggi, memperkuat GBP.
- Tingkat Pengangguran: Tingkat pengangguran rendah menunjukkan ekonomi yang kuat, sehingga mendukung GBP.
- Indeks Manufaktur & Layanan (PMI): Data PMI adalah indikator sentimen bisnis dan dapat memprediksi perubahan dalam ekonomi.
- Tingkat Suku Bunga BoE: Kebijakan suku bunga sangat memengaruhi daya tarik GBP. Suku bunga yang lebih tinggi cenderung memperkuat GBP.
- Data Ekonomi Utama Swiss:
- Produk Domestik Bruto (PDB): Pertumbuhan PDB Swiss biasanya lebih stabil dibandingkan Inggris, karena Swiss adalah negara dengan ekonomi yang lebih kecil dan netral.
- Inflasi (CPI): Swiss memiliki inflasi yang lebih rendah dibandingkan Inggris, dan kebijakan suku bunga dari Swiss National Bank (SNB) sangat bergantung pada inflasi.
- Cadangan Valuta Asing: Swiss dikenal karena cadangan valuta asing yang besar, yang sering digunakan SNB untuk menstabilkan nilai CHF.
- Tingkat Suku Bunga SNB: Swiss sering mempertahankan suku bunga negatif untuk mengontrol penguatan CHF yang berlebihan. Ini bisa memengaruhi permintaan untuk CHF.
- Indeks Kinerja Ekonomi & Stabilitas Keuangan: Swiss juga dipandang sebagai pusat keuangan global, sehingga sentimen terhadap stabilitas keuangan global bisa memperkuat atau melemahkan CHF.
2. Bandingkan Kebijakan Moneter Bank Sentral
- Bank of England (BoE): Kebijakan moneter BoE lebih fluktuatif dibandingkan SNB karena BoE lebih responsif terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi. BoE seringkali lebih cepat menaikkan atau menurunkan suku bunga untuk menstabilkan perekonomian.
- Swiss National Bank (SNB): SNB sering menjaga kebijakan moneter yang sangat longgar, termasuk suku bunga negatif, untuk mencegah CHF menguat terlalu banyak. Stabilitas keuangan dan netralitas Swiss memainkan peran besar dalam kebijakan ini.
Saat kedua bank
sentral mengambil kebijakan yang bertentangan (misalnya, BoE menaikkan suku
bunga sementara SNB mempertahankan suku bunga negatif), ini bisa menyebabkan
pergerakan besar pada pasangan GBP/CHF. Trader harus memperhatikan pernyataan
kebijakan dari kedua bank sentral dan mengevaluasi dampaknya.
3. Monitor Data Tenaga Kerja dan Inflasi
- Data Tenaga Kerja: Tingkat pengangguran yang rendah di Inggris cenderung memperkuat GBP, karena menunjukkan ekonomi yang kuat. Sebaliknya, tingkat pengangguran yang rendah di Swiss tidak selalu menyebabkan penguatan CHF karena fokus Swiss lebih pada stabilitas ekonomi.
- Inflasi: Tingkat inflasi yang tinggi di Inggris bisa memicu kenaikan suku bunga oleh BoE, yang bisa memperkuat GBP. Di Swiss, inflasi biasanya rendah, sehingga kebijakan suku bunga SNB sering dipertahankan pada tingkat yang rendah atau negatif.
4. Pantau Faktor Eksternal dan Sentimen Pasar
- Safe Haven dan Risiko Global: CHF dianggap sebagai mata uang safe haven. Dalam situasi ketidakpastian global (misalnya, krisis ekonomi atau geopolitik), CHF cenderung menguat karena investor mencari aset yang aman. Oleh karena itu, sentimen risiko global memiliki dampak besar terhadap CHF.
- Kondisi Ekonomi Global: Jika kondisi ekonomi global buruk, CHF sering menguat karena perannya sebagai mata uang aman. Sebaliknya, GBP lebih rentan terhadap risiko global, terutama terkait perdagangan Inggris pasca-Brexit.
5. Fokus pada Data Sektor Utama
- Inggris: Sektor jasa merupakan bagian terbesar dari PDB Inggris. Oleh karena itu, data yang berkaitan dengan sektor jasa (seperti PMI Jasa atau Retail Sales) memiliki pengaruh besar terhadap GBP.
- Swiss: Sektor keuangan dan perbankan memainkan peran penting dalam ekonomi Swiss. Selain itu, ekspor produk teknologi tinggi dan obat-obatan juga penting bagi PDB Swiss. Data ekspor, sektor keuangan, dan kesehatan ekonomi global sangat mempengaruhi CHF.
6. Gabungkan Data dengan Analisis Teknis
- Setelah Anda memahami data ekonomi fundamental dari Inggris dan Swiss, menggabungkannya dengan analisis teknis (seperti support, resistance, moving average, atau indikator momentum) dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang potensi pergerakan GBP/CHF.
- Misalnya, jika data ekonomi dari Inggris kuat dan data dari Swiss lemah, tetapi harga GBP/CHF berada di dekat area resistance teknis, ini bisa menjadi sinyal bahwa pergerakan jangka pendek GBP/CHF mungkin terbatas atau akan berbalik.
7. Perhatikan Rilis Data Ekonomi yang Bertepatan
- Rilis Data yang Berbarengan: Terkadang, data penting dari Inggris dan Swiss dirilis dalam waktu yang sama. Dalam hal ini, volatilitas pasangan GBP/CHF bisa meningkat dengan tajam. Perhatikan waktu rilis untuk menghindari lonjakan harga yang tidak terduga.
- Kombinasi Data: Misalnya, jika Inggris merilis data inflasi yang tinggi yang dapat memicu kenaikan suku bunga, sementara Swiss merilis data inflasi yang rendah, ini bisa menyebabkan penguatan GBP terhadap CHF.
8. Evaluasi Sentimen Brexit dan Perdagangan Internasional
- Brexit terus memberikan dampak pada GBP/CHF, terutama terkait kebijakan perdagangan Inggris dengan Uni Eropa. Pemisahan Inggris dari Uni Eropa masih mempengaruhi GBP, sementara Swiss memiliki hubungan yang lebih stabil dengan UE.
- Kebijakan perdagangan internasional dan dampaknya pada sektor ekspor Inggris juga mempengaruhi sentimen terhadap GBP.
9. Strategi Trading Berdasarkan Data Ekonomi
- Posisi Jangka Panjang: Jika data fundamental Inggris menunjukkan tren pertumbuhan ekonomi yang kuat, sementara Swiss lebih stabil dengan suku bunga negatif, Anda mungkin mempertimbangkan posisi panjang (buy) GBP/CHF.
- Posisi Jangka Pendek: Ketika ada rilis data ekonomi penting yang menunjukkan penurunan di Inggris atau peningkatan risiko global (mendorong penguatan CHF), posisi pendek (sell) GBP/CHF dapat dipertimbangkan.
Manajemen Risiko dalam Trading GBP/CHF
Manajemen risiko dalam trading GBP/CHF adalah aspek yang
sangat penting untuk menjaga kestabilan modal dan menghindari kerugian yang
berlebihan. Pasangan mata uang ini bisa sangat volatil, terutama karena
dipengaruhi oleh faktor fundamental dari dua negara yang berbeda (Inggris dan
Swiss) serta sentimen pasar global. Berikut adalah beberapa langkah dan
strategi untuk mengelola risiko secara efektif saat trading GBP/CHF:
1. Tetapkan Risiko Maksimum per Trading
- Aturan 1-2%: Banyak trader sukses menetapkan risiko maksimal per posisi trading di kisaran 1-2% dari total modal. Ini berarti jika Anda memiliki akun senilai $10.000, Anda hanya mengambil risiko $100 hingga $200 per trading. Dengan cara ini, Anda mengurangi kemungkinan kerugian besar dalam satu posisi yang gagal.
- Menetapkan batas ini membantu melindungi modal dari penurunan besar dan memberikan ruang untuk beberapa kesalahan tanpa menghancurkan akun.
2. Gunakan Stop Loss dengan Disiplin
- Stop Loss adalah salah satu alat terpenting dalam manajemen risiko. Ketika Anda membuka posisi trading, selalu tetapkan stop loss pada level yang telah Anda tentukan sebelumnya.
- Untuk GBP/CHF, volatilitas bisa cukup tinggi, jadi pastikan stop loss Anda disesuaikan dengan tingkat volatilitas tersebut. Anda dapat menggunakan analisis teknikal seperti level support dan resistance untuk menempatkan stop loss di tempat yang tepat.
- Contoh: Jika Anda trading pada tren naik, letakkan stop loss di bawah support penting atau di bawah level rendah sebelumnya. Sebaliknya, untuk tren turun, letakkan stop loss di atas resistance penting.
3. Sesuaikan Ukuran Posisi dengan Risiko
- Ukuran Posisi harus disesuaikan dengan level risiko dan volatilitas GBP/CHF. Jangan membuka posisi yang terlalu besar dibandingkan dengan modal Anda, meskipun peluang terlihat bagus.
- Gunakan position sizing yang mempertimbangkan jarak antara entry point dan stop loss, serta persentase risiko per trade. Misalnya, jika jarak stop loss adalah 50 pips dan Anda siap untuk mempertaruhkan $100, maka ukuran lot harus disesuaikan untuk memenuhi toleransi risiko tersebut.
4. Gunakan Rasio Risk-to-Reward yang Menguntungkan
- Rasio Risiko:Reward sangat penting dalam menentukan apakah sebuah trading layak dilakukan atau tidak. Rasio yang umum digunakan adalah 1:2 atau lebih, yang berarti untuk setiap $1 yang Anda pertaruhkan, Anda mengincar potensi profit sebesar $2.
- Jika Anda memasang target profit yang lebih kecil dari risiko (misalnya rasio 1:1 atau lebih rendah), Anda perlu menang lebih sering untuk bisa mencapai profitabilitas jangka panjang. Rasio yang lebih baik membantu Anda tetap profitable meskipun persentase kemenangan lebih rendah.
5. Perhatikan Waktu Trading dan Likuiditas
- Pasangan GBP/CHF memiliki volatilitas yang bervariasi tergantung pada waktu trading. Likuiditas yang lebih tinggi biasanya terjadi selama sesi Eropa dan sesi Amerika Serikat, sementara sesi Asia bisa lebih tenang.
- Menghindari trading selama periode likuiditas rendah dapat mengurangi risiko lonjakan harga yang tiba-tiba dan spread yang lebih lebar, yang dapat menggerus profit potensial.
6. Diversifikasi Risiko
- Jangan menaruh semua modal Anda pada satu posisi atau satu pasangan mata uang. Diversifikasi antara instrumen atau pasangan mata uang lain bisa membantu mengurangi risiko secara keseluruhan.
- GBP/CHF sering kali bergerak dipengaruhi oleh faktor risiko global dan faktor safe haven (CHF). Jadi, jika sentimen pasar global berubah, pasangan ini bisa mengalami fluktuasi yang besar. Mengambil posisi di aset lain yang kurang volatil atau tidak terkait dengan sentimen safe haven bisa menjadi cara untuk menyeimbangkan risiko.
7. Pantau Pengaruh Ekonomi dan Berita Geopolitik
- GBP/CHF sangat terpengaruh oleh rilis data ekonomi dari Inggris dan Swiss, serta perkembangan geopolitik global. Data inflasi, kebijakan moneter, pengumuman suku bunga, dan berita terkait Brexit atau hubungan perdagangan dapat memicu volatilitas besar.
- Membaca kalender ekonomi dan menghindari trading selama rilis data besar, atau mempersiapkan strategi manajemen risiko khusus untuk trading di sekitar rilis berita penting, bisa membantu mengurangi risiko dari volatilitas yang tidak terduga.
8. Jaga Emosi dan Patuhi Rencana Trading
- Salah satu penyebab utama kerugian besar dalam trading adalah pengambilan keputusan berdasarkan emosi, seperti keserakahan atau ketakutan. Memiliki rencana trading yang jelas dengan strategi manajemen risiko dan disiplin dalam mengikutinya sangat penting.
- Jangan mencoba "membalas" pasar setelah mengalami kerugian, karena ini bisa memicu kesalahan yang lebih besar. Begitu pula, jangan tergoda untuk memperbesar ukuran posisi karena keuntungan sebelumnya, karena ini bisa meningkatkan risiko jika pasar berbalik.
9. Gunakan Hedging (Jika Sesuai)
- Hedging dapat digunakan untuk mengurangi risiko jika Anda ingin menjaga posisi terbuka tetapi juga melindungi diri dari pergerakan yang berlawanan. Misalnya, jika Anda memegang posisi buy GBP/CHF tetapi merasa ada risiko pembalikan tren sementara, Anda bisa membuka posisi short di instrumen lain yang terkait, seperti EUR/CHF atau GBP/USD, untuk menutupi potensi kerugian.
10. Evaluasi dan Review Posisi Secara Berkala
- Lakukan review terhadap semua posisi trading yang Anda buka secara berkala. Apakah posisi Anda masih sesuai dengan analisis awal? Apakah pasar telah bergerak melawan atau mendukung Anda? Dengan melakukan peninjauan berkala, Anda bisa menyesuaikan strategi atau menutup posisi lebih awal jika situasi berubah.
11. Pertimbangkan Korrelasi dengan Pasangan Lain
- GBP/CHF bisa memiliki korelasi dengan pasangan mata uang lain, seperti EUR/CHF atau GBP/USD. Memahami korelasi ini dapat membantu menghindari risiko yang tidak diinginkan karena posisi yang terlalu mirip pada pasangan mata uang yang berbeda.
- Misalnya, jika Anda sudah memiliki posisi long di GBP/CHF, menambahkan posisi long di GBP/USD mungkin menambah risiko karena keduanya bisa dipengaruhi oleh faktor yang sama. Dengan mengenali korelasi ini, Anda bisa menyebarkan risiko dengan lebih bijak.
Berita Global yang Mempengaruhi GBP/CHF
Berita global dapat memiliki dampak signifikan terhadap
pasangan mata uang GBP/CHF. Berikut adalah beberapa jenis berita dan peristiwa
global yang sering memengaruhi pergerakan harga GBP/CHF:
1. Data Ekonomi dari Inggris dan Swiss
- Rilis Data Ekonomi: Laporan seperti Produk Domestik Bruto (PDB), Inflasi (CPI), Pengangguran, dan Retail Sales dari Inggris dan Swiss sangat memengaruhi nilai tukar GBP/CHF. Data yang lebih baik dari perkiraan dapat menguatkan mata uang yang bersangkutan.
- Kebijakan Moneter: Pengumuman dari Bank of England (BoE) dan Swiss National Bank (SNB) tentang suku bunga dan kebijakan moneter juga sangat memengaruhi GBP/CHF. Kenaikan suku bunga oleh BoE atau penurunan suku bunga oleh SNB dapat menggerakkan pasar secara signifikan.
2. Peristiwa Geopolitik
- Brexit: Perkembangan seputar Brexit, seperti negosiasi perdagangan atau pemilihan politik di Inggris, dapat menyebabkan volatilitas besar dalam GBP/CHF. Ketidakpastian politik sering kali melemahkan GBP.
- Krisis Global: Ketegangan geopolitik, seperti konflik militer atau ketegangan perdagangan antara negara besar, dapat menyebabkan investor beralih ke Swiss Franc (CHF) sebagai mata uang safe haven, yang dapat menguatkan CHF terhadap GBP.
3. Kondisi Pasar Keuangan Global
- Sentimen Pasar: Sentimen investor terhadap risiko, yang dipengaruhi oleh berita ekonomi atau politik global, dapat mengubah arah aliran modal. Ketika ketidakpastian meningkat, banyak investor cenderung beralih ke CHF, yang bisa menyebabkan GBP/CHF turun.
- Pergerakan di Pasar Saham dan Komoditas: Pergerakan besar di pasar saham, seperti penurunan yang signifikan, dapat memicu investor untuk mencari aset yang lebih aman, seperti CHF. Ini dapat berpengaruh pada GBP/CHF.
4. Kebijakan Moneter Global
- Pengumuman dari Bank Sentral Lain: Keputusan suku bunga dan kebijakan moneter dari bank sentral utama, seperti Federal Reserve (AS) atau European Central Bank (ECB), dapat mempengaruhi mata uang global dan berdampak pada GBP/CHF. Misalnya, jika Fed mengumumkan kebijakan moneter yang ketat, itu dapat menyebabkan aliran modal ke USD, yang pada gilirannya bisa mempengaruhi GBP dan CHF.
5. Indeks Kepercayaan Konsumen dan Bisnis
- Indeks Kepercayaan: Data tentang kepercayaan konsumen dan kepercayaan bisnis dari Inggris dan Swiss juga dapat berpengaruh. Kenaikan dalam indeks ini bisa meningkatkan ekspektasi pertumbuhan ekonomi, yang mendukung GBP.
6. Harga Energi dan Komoditas
- Harga Minyak dan Gas: Mengingat Inggris sebagai konsumen energi dan Swiss yang lebih terdiversifikasi, fluktuasi harga minyak dan komoditas lainnya dapat mempengaruhi GBP/CHF. Kenaikan harga minyak dapat memberikan tekanan pada inflasi di Inggris, sementara penurunan harga bisa memberikan stimulus ekonomi.
7. Peristiwa Alam dan Bencana
- Bencana Alam: Bencana seperti banjir atau gempa bumi yang terjadi di Inggris atau Swiss dapat memengaruhi ekonomi dan dapat menyebabkan fluktuasi dalam GBP/CHF.
8. Krisis Kesehatan Global
- Pandemi: Seperti yang terlihat dengan COVID-19, krisis kesehatan global dapat menyebabkan perubahan besar dalam kebijakan ekonomi, dampak pada inflasi, serta perubahan perilaku konsumen dan bisnis, yang semuanya memengaruhi mata uang. Reaksi pasar terhadap langkah-langkah pemerintah untuk menangani krisis kesehatan dapat memengaruhi nilai GBP/CHF.
Pasar Likuiditas GBP/CHF
Pasar likuiditas untuk pasangan mata uang GBP/CHF mengacu
pada seberapa mudah dan cepat trader dapat membeli atau menjual mata uang ini
tanpa menyebabkan perubahan harga yang signifikan. Likuiditas adalah faktor
penting dalam trading forex karena berhubungan langsung dengan biaya transaksi
dan kemampuan untuk mengeksekusi perdagangan dengan cepat.
1. Karakteristik Pasar Likuiditas GBP/CHF
- Volume Perdagangan: GBP/CHF tidak sepopuler pasangan mata uang utama lainnya, seperti EUR/USD atau USD/JPY. Namun, tetap memiliki volume perdagangan yang cukup baik, terutama di jam-jam ketika pasar London aktif, mengingat GBP adalah mata uang utama Inggris dan CHF adalah mata uang safe haven dari Swiss.
- Spread: Spread adalah selisih antara harga bid (jual) dan ask (beli). Pasangan dengan likuiditas yang tinggi biasanya memiliki spread yang lebih kecil. GBP/CHF cenderung memiliki spread yang moderat, yang membuatnya lebih biaya-efektif untuk trader.
- Fluktuasi Harga: Karena likuiditas, fluktuasi harga di pasar GBP/CHF bisa lebih stabil dibandingkan dengan pasangan yang kurang likuid. Ini mengurangi risiko slippage, di mana harga eksekusi berbeda dari harga yang diharapkan.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Likuiditas GBP/CHF
- Jam Perdagangan: Likuiditas GBP/CHF biasanya lebih tinggi saat pasar London buka, antara pukul 08:00 hingga 16:00 GMT, di mana banyak aktivitas perdagangan berlangsung. Ketika pasar AS juga buka, likuiditas dapat meningkat lebih lanjut.
- Berita Ekonomi: Rilis berita penting, seperti data PDB, inflasi, atau kebijakan moneter dari Inggris dan Swiss, dapat meningkatkan volume perdagangan dan likuiditas pasangan ini. Trader cenderung aktif saat berita penting dirilis.
- Sentimen Pasar: Sentimen umum terhadap GBP dan CHF, yang dipengaruhi oleh faktor politik, ekonomi, dan krisis global, juga mempengaruhi likuiditas. Ketika pasar sangat yakin atau cemas, likuiditas bisa meningkat atau menurun.
- Keterlibatan Bank Sentral: Kebijakan dari Bank of England (BoE) dan Swiss National Bank (SNB), serta intervensi mereka di pasar, dapat mempengaruhi likuiditas. Misalnya, jika ada intervensi untuk menstabilkan nilai CHF, likuiditas dapat meningkat secara signifikan.
3. Manfaat Likuiditas dalam Trading GBP/CHF
- Eksekusi Cepat: Likuiditas yang baik memungkinkan trader untuk mengeksekusi pesanan dengan cepat dan pada harga yang diinginkan, yang sangat penting dalam kondisi pasar yang volatil.
- Risiko Lebih Rendah: Dengan likuiditas yang tinggi, trader cenderung menghadapi risiko yang lebih rendah terkait dengan fluktuasi harga yang tajam dan slippage.
- Biaya Transaksi yang Lebih Rendah: Spread yang lebih kecil dan biaya transaksi yang lebih rendah adalah keuntungan dari perdagangan di pasar yang likuid.
4. Risiko yang Terkait dengan Pasar Likuiditas
- Kondisi Pasar Tidak Stabil: Meskipun GBP/CHF memiliki likuiditas yang relatif baik, kondisi pasar yang tidak stabil atau berita mendalam dapat menyebabkan likuiditas berkurang dan menyebabkan lonjakan harga yang tiba-tiba.
- Meningkatnya Volatilitas: Meskipun likuiditas umumnya membawa stabilitas, dalam situasi tertentu (misalnya, pengumuman ekonomi besar), likuiditas dapat mengering, menyebabkan lonjakan volatilitas yang tidak terduga.
Kesimpulan
Pasangan mata uang GBP/CHF adalah cross currency pair yang
terdiri dari GBP (Pound Sterling) sebagai mata uang dasar dan CHF (Swiss Franc)
sebagai mata uang kutipan. Nilai pasangan ini dipengaruhi oleh kebijakan
moneter dari Bank of England dan Swiss National Bank, serta data ekonomi dan
sentimen pasar. Trader tertarik pada GBP/CHF karena volatilitasnya yang
signifikan, yang dapat dimanfaatkan untuk diversifikasi portofolio. Analisis
teknikal dan fundamental penting untuk mengembangkan strategi trading yang
efektif, serta manajemen risiko yang baik untuk menghadapi potensi fluktuasi
harga. Perkembangan geopolitik, seperti dampak Brexit, dan kondisi ekonomi
global juga harus diperhatikan untuk mengambil keputusan trading yang lebih
tepat.
Mungkin sudah cukup penjelasan ini disampaikan. Terima kasih Anda telah membaca “Cross Currency Pair GBP/CHF yang Layak dan Banyak Dicoba Trader”. Semoga dengan membaca artikel ini dapat membantu Anda. Salam Profit, All About Forex.
Posting Komentar untuk "Cross Currency Pair GBP/CHF yang Layak dan Banyak Dicoba Trader"