Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pola Chart Reversal Pattern yang Membantu Para Trader Mengetahui Arah Tren

Pola Chart Reversal Pattern yang Membantu Para Trader Mengetahui Arah Tren

Reversal Pattern atau Pola Pembalikan adalah beberapa tanda pada chart, baik itu line chart, bar chart bahkan candlestick chart yang menunjukan bahwa tren harga akan berbalik arah. All About Forex akan menjelaskan seputar Reversal Pattern. Semoga dapat membantu Anda.


Pengenalan Reversal Pattern

Reversal pattern atau pola pembalikan adalah formasi pada grafik harga yang menunjukkan potensi perubahan arah tren saat ini. Pola ini penting bagi trader karena dapat memberikan sinyal kapan tren naik (bullish) atau tren turun (bearish) mungkin akan berakhir dan berbalik arah. Pola pembalikan sering digunakan dalam analisis teknikal untuk mengidentifikasi titik masuk atau keluar dari suatu posisi trading.

Jenis-Jenis Reversal Pattern

1. Head and Shoulders

  • Deskripsi: Pola ini terdiri dari tiga puncak, di mana puncak tengah (head) lebih tinggi daripada dua puncak lainnya (shoulders). Pola ini terbentuk di puncak tren naik dan menandakan pembalikan dari tren naik ke tren turun.
  • Sinyal: Pola ini dianggap terkonfirmasi ketika harga menembus neckline (garis yang menghubungkan dua titik terendah dari kedua bahu). Setelah breakout, tren biasanya berbalik menjadi tren turun.

2. Inverse Head and Shoulders

  • Deskripsi: Ini adalah versi terbalik dari pola Head and Shoulders, dengan tiga dasar (bottoms) di mana dasar tengah lebih rendah dari dua dasar lainnya. Pola ini terbentuk di dasar tren turun dan menunjukkan pembalikan ke tren naik.
  • Sinyal: Pembalikan dikonfirmasi ketika harga menembus neckline. Setelah breakout, tren biasanya berbalik menjadi tren naik.

3. Double Top

  • Deskripsi: Pola ini terdiri dari dua puncak yang hampir sama tingginya, dipisahkan oleh lembah (trough). Pola ini biasanya terbentuk di puncak tren naik dan menandakan potensi pembalikan ke tren turun.
  • Sinyal: Pembalikan dikonfirmasi ketika harga menembus level support (level terendah di antara dua puncak). Ini menunjukkan bahwa tekanan jual mulai mendominasi.

4. Double Bottom

  • Deskripsi: Ini adalah versi terbalik dari Double Top, terdiri dari dua dasar yang hampir sama rendahnya, dipisahkan oleh puncak (peak). Pola ini biasanya terbentuk di dasar tren turun dan menunjukkan pembalikan ke tren naik.
  • Sinyal: Pembalikan dikonfirmasi ketika harga menembus level resistance (level tertinggi di antara dua dasar). Ini menunjukkan bahwa tekanan beli mulai mendominasi.

5. Triple Top dan Triple Bottom

  • Deskripsi: Pola Triple Top dan Triple Bottom adalah versi lanjutan dari pola Double Top dan Double Bottom, dengan tiga puncak atau tiga dasar yang hampir sama tingginya atau rendahnya.
  • Sinyal: Sama seperti pada pola double, pembalikan dikonfirmasi ketika harga menembus support atau resistance.

Cara Menggunakan Reversal Pattern dalam Trading

  • Identifikasi Pola: Trader harus terlebih dahulu mengidentifikasi pola pembalikan di grafik harga. Penting untuk memastikan bahwa pola tersebut benar-benar terbentuk dan bukan sinyal palsu.
  • Konfirmasi Sinyal: Setelah pola teridentifikasi, konfirmasi diperlukan, biasanya dengan penembusan (breakout) dari level support atau resistance yang relevan. Konfirmasi ini membantu mengurangi risiko sinyal palsu.
  • Entry dan Exit: Trader dapat memasuki perdagangan setelah konfirmasi, sering kali diikuti dengan menetapkan stop loss di atas atau di bawah level terdekat untuk mengurangi risiko. Take profit dapat ditempatkan pada jarak yang sama dengan ketinggian pola dari titik breakout.
  • Volume: Volume perdagangan sering kali memainkan peran penting dalam mengonfirmasi reversal pattern. Volume yang meningkat pada saat breakout meningkatkan kepercayaan bahwa pola tersebut valid.

Kelebihan dan Keterbatasan Reversal Pattern

Kelebihan:

  • Peluang Trading: Pola pembalikan memberikan sinyal untuk masuk atau keluar dari perdagangan pada waktu yang tepat.
  • Mudah Diidentifikasi: Banyak pola pembalikan yang relatif mudah diidentifikasi pada grafik harga, bahkan oleh trader pemula.

Keterbatasan:

  • Sinyal Palsu: Tidak semua pola pembalikan menghasilkan perubahan tren yang signifikan. Sinyal palsu dapat terjadi, terutama dalam kondisi pasar yang tidak menentu.


Jenis-Jenis Reversal Pattern

Reversal pattern atau pola pembalikan adalah formasi harga pada grafik yang menunjukkan kemungkinan perubahan arah tren yang sedang berlangsung. Ada berbagai jenis pola pembalikan yang digunakan dalam analisis teknikal, dan masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis reversal pattern yang paling umum:

1. Head and Shoulders

  • Deskripsi: Pola ini dianggap sebagai salah satu pola pembalikan yang paling andal. Terdiri dari tiga puncak: puncak pertama dan ketiga (shoulders) lebih rendah dari puncak kedua (head).
  • Indikasi: Pola ini biasanya menandakan perubahan dari tren naik menjadi tren turun.
  • Konfirmasi: Terjadi ketika harga menembus neckline (garis yang menghubungkan dua dasar di antara shoulders).

2. Inverse Head and Shoulders

  • Deskripsi: Ini adalah versi terbalik dari pola Head and Shoulders, di mana ada tiga dasar: dua dasar pertama dan ketiga lebih tinggi dari dasar tengah.
  • Indikasi: Menunjukkan potensi perubahan dari tren turun menjadi tren naik.
  • Konfirmasi: Terjadi ketika harga menembus neckline dari pola ini.

3. Double Top

  • Deskripsi: Pola ini terdiri dari dua puncak yang hampir sama tingginya, dengan sebuah lembah di antaranya. Pola ini biasanya terbentuk di akhir tren naik.
  • Indikasi: Pola ini menandakan potensi pembalikan dari tren naik menjadi tren turun.
  • Konfirmasi: Terjadi ketika harga menembus level support di dasar lembah antara dua puncak.

4. Double Bottom

  • Deskripsi: Ini adalah kebalikan dari Double Top, dengan dua dasar yang hampir sama rendahnya dan sebuah puncak di antaranya. Pola ini biasanya muncul di akhir tren turun.
  • Indikasi: Pola ini menunjukkan potensi pembalikan dari tren turun menjadi tren naik.
  • Konfirmasi: Terjadi ketika harga menembus level resistance di puncak antara dua dasar.

5. Triple Top

  • Deskripsi: Pola ini mirip dengan Double Top, tetapi memiliki tiga puncak yang hampir sama tingginya, dengan dua lembah di antaranya. Pola ini biasanya terbentuk setelah tren naik yang signifikan.
  • Indikasi: Pola ini menandakan bahwa harga mungkin akan berbalik dari tren naik menjadi tren turun.
  • Konfirmasi: Terjadi ketika harga menembus level support di dasar lembah kedua.

6. Triple Bottom

  • Deskripsi: Ini adalah kebalikan dari Triple Top, dengan tiga dasar yang hampir sama rendahnya dan dua puncak di antaranya. Pola ini muncul setelah tren turun yang signifikan.
  • Indikasi: Pola ini menunjukkan potensi pembalikan dari tren turun menjadi tren naik.
  • Konfirmasi: Terjadi ketika harga menembus level resistance di puncak kedua.

7. Rising Wedge

  • Deskripsi: Pola ini terjadi ketika harga bergerak di dalam dua garis tren yang konvergen, yang keduanya miring ke atas. Pola ini bisa terjadi dalam tren naik atau tren turun.
  • Indikasi: Pola ini sering dianggap sebagai pola pembalikan bearish, menandakan bahwa harga mungkin akan jatuh setelah pola ini selesai.
  • Konfirmasi: Terjadi ketika harga menembus garis support dari wedge.

8. Falling Wedge

  • Deskripsi: Ini adalah kebalikan dari Rising Wedge, di mana harga bergerak dalam dua garis tren yang konvergen dan keduanya miring ke bawah.
  • Indikasi: Pola ini biasanya menandakan pembalikan bullish, menunjukkan bahwa harga mungkin akan naik setelah pola ini selesai.
  • Konfirmasi: Terjadi ketika harga menembus garis resistance dari wedge.

9. Rounding Bottom (Saucer Bottom)

  • Deskripsi: Pola ini terlihat seperti sebuah mangkuk atau bentuk "U". Pola ini menunjukkan pembalikan dari tren turun yang panjang menjadi tren naik.
  • Indikasi: Pola ini biasanya menandakan perubahan dari tren turun menjadi tren naik, dengan formasi yang lebih lambat dan lebih stabil.
  • Konfirmasi: Terjadi ketika harga menembus level resistance dari bagian atas mangkuk.

10. Rounding Top

  • Deskripsi: Ini adalah kebalikan dari Rounding Bottom, terlihat seperti mangkuk terbalik atau bentuk "U" terbalik.
  • Indikasi: Pola ini menunjukkan pembalikan dari tren naik menjadi tren turun.
  • Konfirmasi: Terjadi ketika harga menembus level support dari bagian bawah mangkuk terbalik.

11. Broadening Formation

  • Deskripsi: Pola ini terlihat seperti corong yang melebar, di mana harga bergerak dalam kisaran yang semakin lebar. Bisa terjadi dalam tren naik atau turun.
  • Indikasi: Pola ini menunjukkan volatilitas yang meningkat dan sering kali menandakan pembalikan tren.
  • Konfirmasi: Terjadi setelah harga menembus salah satu garis tren dari formasi ini.


Karakteristik dan Signal Konfirmasi

Reversal pattern adalah formasi harga pada grafik yang menunjukkan potensi perubahan arah tren yang sedang berlangsung. Setiap pola pembalikan memiliki karakteristik unik dan memerlukan konfirmasi tertentu untuk memastikan bahwa pembalikan tren benar-benar terjadi. Berikut adalah penjelasan tentang karakteristik dan sinyal konfirmasi dari beberapa pola pembalikan (reversal pattern) yang paling umum:

1. Head and Shoulders

Karakteristik:

  • Tiga Puncak: Pola ini terdiri dari tiga puncak, di mana puncak tengah (head) lebih tinggi daripada dua puncak di sampingnya (shoulders).
  • Neckline: Garis horizontal atau miring yang menghubungkan dasar antara kedua shoulders. Neckline ini berfungsi sebagai level support.

Sinyal Konfirmasi:

  • Breakout Neckline: Pola ini dikonfirmasi ketika harga menembus neckline setelah terbentuknya shoulder kanan. Penurunan di bawah neckline menunjukkan bahwa tekanan jual semakin kuat, mengindikasikan pembalikan tren dari bullish menjadi bearish.
  • Volume: Volume biasanya meningkat saat harga menembus neckline, memperkuat sinyal pembalikan.

2. Inverse Head and Shoulders

Karakteristik:

  • Tiga Dasar: Pola ini memiliki tiga dasar, di mana dasar tengah (head) lebih rendah daripada dua dasar di sampingnya (shoulders).
  • Neckline: Garis yang menghubungkan puncak antara kedua shoulders. Neckline ini berfungsi sebagai level resistance.

Sinyal Konfirmasi:

  • Breakout Neckline: Pola ini dikonfirmasi ketika harga menembus neckline ke atas setelah terbentuknya shoulder kanan. Penembusan ini mengindikasikan bahwa tekanan beli mulai menguasai pasar, menunjukkan potensi pembalikan tren dari bearish menjadi bullish.
  • Volume: Peningkatan volume pada saat breakout meningkatkan keandalan pola ini.

3. Double Top

Karakteristik:

  • Dua Puncak: Pola ini terdiri dari dua puncak yang hampir sama tingginya, dipisahkan oleh sebuah lembah (trough).
  • Support Level: Garis horizontal yang ditarik di dasar lembah antara dua puncak.

Sinyal Konfirmasi:

  • Breakout Support Level: Pola ini dikonfirmasi ketika harga menembus level support setelah puncak kedua terbentuk. Penembusan ini menunjukkan pembalikan tren dari naik ke turun.
  • Volume: Volume sering kali meningkat saat harga menembus level support, menguatkan sinyal pembalikan.

4. Double Bottom

Karakteristik:

  • Dua Dasar: Pola ini terdiri dari dua dasar yang hampir sama rendahnya, dipisahkan oleh sebuah puncak (peak).
  • Resistance Level: Garis horizontal yang ditarik di puncak antara dua dasar.

Sinyal Konfirmasi:

  • Breakout Resistance Level: Pola ini dikonfirmasi ketika harga menembus level resistance setelah dasar kedua terbentuk. Ini menunjukkan pembalikan tren dari turun ke naik.
  • Volume: Volume yang meningkat pada saat breakout menambah keandalan pola ini.

5. Triple Top

Karakteristik:

  • Tiga Puncak: Pola ini terdiri dari tiga puncak yang hampir sama tingginya, dipisahkan oleh dua lembah.
  • Support Level: Garis horizontal yang ditarik di dasar lembah kedua.

Sinyal Konfirmasi:

  • Breakout Support Level: Pola ini dikonfirmasi ketika harga menembus level support setelah puncak ketiga terbentuk, menunjukkan pembalikan dari tren naik ke tren turun.
  • Volume: Konfirmasi tambahan diberikan oleh peningkatan volume pada saat breakout.

6. Triple Bottom

Karakteristik:

  • Tiga Dasar: Pola ini terdiri dari tiga dasar yang hampir sama rendahnya, dipisahkan oleh dua puncak.
  • Resistance Level: Garis horizontal yang ditarik di puncak kedua.

Sinyal Konfirmasi:

  • Breakout Resistance Level: Pola ini dikonfirmasi ketika harga menembus level resistance setelah dasar ketiga terbentuk, menunjukkan pembalikan dari tren turun ke tren naik.
  • Volume: Volume yang meningkat selama breakout mendukung validitas pola.

7. Rising Wedge

Karakteristik:

  • Garis Tren Konvergen: Harga bergerak di antara dua garis tren yang miring ke atas dan saling mendekat (konvergen).
  • Bearish Reversal: Pola ini biasanya muncul setelah tren naik dan menandakan potensi pembalikan ke tren turun.

Sinyal Konfirmasi:

  • Breakout Garis Tren Bawah: Pola ini dikonfirmasi ketika harga menembus garis tren bawah, yang menunjukkan pembalikan tren dari naik ke turun.
  • Volume: Peningkatan volume pada saat breakout mengindikasikan keabsahan sinyal pembalikan.

8. Falling Wedge

Karakteristik:

  • Garis Tren Konvergen: Harga bergerak di antara dua garis tren yang miring ke bawah dan saling mendekat.
  • Bullish Reversal: Pola ini biasanya muncul setelah tren turun dan menandakan potensi pembalikan ke tren naik.

Sinyal Konfirmasi:

  • Breakout Garis Tren Atas: Pola ini dikonfirmasi ketika harga menembus garis tren atas, yang menunjukkan pembalikan tren dari turun ke naik.
  • Volume: Peningkatan volume saat breakout menambah keyakinan akan terjadinya pembalikan.

9. Rounding Bottom (Saucer Bottom)

Karakteristik:

  • Bentuk U: Pola ini membentuk lengkungan seperti mangkuk atau bentuk "U", menunjukkan perubahan bertahap dari tren turun ke tren naik.
  • Proses yang Lambat: Pola ini terbentuk secara bertahap dan stabil, menunjukkan pembalikan yang lambat namun pasti.

Sinyal Konfirmasi:

  • Breakout Resistance Level: Pola ini dikonfirmasi ketika harga menembus level resistance dari bagian atas mangkuk. Ini mengindikasikan bahwa tren naik baru sedang dimulai.
  • Volume: Peningkatan volume saat breakout adalah tanda kuat bahwa pembalikan terjadi.

10. Rounding Top

Karakteristik:

  • Bentuk U Terbalik: Pola ini terlihat seperti mangkuk terbalik atau bentuk "U" terbalik, menunjukkan perubahan bertahap dari tren naik ke tren turun.
  • Proses yang Lambat: Pola ini juga terbentuk secara bertahap, dengan pembalikan yang terjadi secara perlahan.

Sinyal Konfirmasi:

  • Breakout Support Level: Pola ini dikonfirmasi ketika harga menembus level support dari bagian bawah mangkuk terbalik. Ini menunjukkan bahwa tren turun baru sedang dimulai.
  • Volume: Volume yang meningkat pada saat breakout memperkuat sinyal pembalikan.


Strategi Trading Menggunakan Reversal Pattern

Strategi trading menggunakan reversal pattern adalah pendekatan yang memanfaatkan formasi pola harga tertentu yang menunjukkan potensi pembalikan arah tren. Dengan mengidentifikasi pola-pola ini dan menerapkan strategi yang tepat, trader dapat meningkatkan peluang untuk masuk dan keluar dari pasar pada momen yang optimal. Berikut adalah panduan tentang cara merancang strategi trading menggunakan reversal pattern:

1. Identifikasi Pola Pembalikan

Langkah pertama adalah mengidentifikasi pola pembalikan (reversal pattern) yang sedang terbentuk pada grafik. Beberapa pola pembalikan yang umum digunakan meliputi:

  • Head and Shoulders / Inverse Head and Shoulders
  • Double Top / Double Bottom
  • Triple Top / Triple Bottom
  • Rising Wedge / Falling Wedge
  • Rounding Bottom / Rounding Top

Pastikan pola yang teridentifikasi jelas dan telah memenuhi kriteria formasi pola yang akurat.

2. Konfirmasi Pola dengan Volume

Sebelum mengambil keputusan trading, penting untuk mengonfirmasi pola yang telah terbentuk dengan melihat volume perdagangan:

  • Volume yang Meningkat: Pada saat terjadi breakout (menembus level support atau resistance), volume perdagangan biasanya meningkat, menandakan kekuatan dari sinyal pembalikan tersebut.
  • Divergensi Volume: Pada beberapa pola seperti Head and Shoulders, divergensi volume (penurunan volume selama pembentukan shoulders) dapat menjadi konfirmasi tambahan.

3. Tentukan Titik Masuk (Entry)

Setelah pola terkonfirmasi, tentukan titik masuk untuk membuka posisi:

  • Breakout: Masuk ke pasar setelah harga menembus neckline (untuk Head and Shoulders atau Double Top/Bottom) atau garis tren (untuk Wedge).
  • Retest: Kadang-kadang, setelah breakout, harga akan kembali menguji level support atau resistance yang ditembus sebelumnya. Ini bisa menjadi kesempatan kedua untuk masuk dengan risiko yang lebih kecil.

4. Tentukan Level Stop Loss

Menggunakan stop loss adalah bagian penting dari manajemen risiko dalam strategi ini:

  • Di Luar Pola: Tempatkan stop loss di luar pola yang terbentuk, misalnya di atas puncak shoulder kanan pada pola Head and Shoulders atau di bawah dasar kedua pada Double Bottom.
  • Berdasarkan Volatilitas: Anda juga dapat menempatkan stop loss berdasarkan volatilitas, seperti menggunakan indikator Average True Range (ATR) untuk menentukan jarak stop loss yang sesuai.

5. Tentukan Level Target (Take Profit)

Menetapkan target keuntungan adalah kunci dalam strategi ini:

  • Proyeksi Pola: Gunakan proyeksi pola untuk menetapkan target. Misalnya, pada pola Head and Shoulders, jarak antara kepala dan neckline dapat digunakan untuk mengukur target penurunan setelah breakout.
  • Level Support/Resistance: Gunakan level support atau resistance historis sebagai target untuk keluar dari posisi.

6. Manajemen Posisi

Mengelola posisi terbuka dengan bijak dapat membantu memaksimalkan keuntungan dan mengurangi kerugian:

  • Trailing Stop: Gunakan trailing stop untuk mengunci keuntungan saat harga bergerak sesuai dengan prediksi Anda.
  • Scaling Out: Pertimbangkan untuk menutup sebagian posisi saat harga mendekati target, sehingga Anda dapat mengamankan sebagian keuntungan sambil membiarkan sisanya terbuka.

7. Evaluasi dan Penyesuaian

Setelah melakukan trading menggunakan reversal pattern, penting untuk mengevaluasi hasilnya:

  • Catatan Trading: Simpan catatan setiap trading, termasuk pola yang digunakan, titik masuk, stop loss, target, dan hasil akhir.
  • Analisis: Analisis setiap trading yang berhasil dan gagal untuk memahami apa yang bekerja dengan baik dan apa yang bisa diperbaiki.

Contoh Strategi Trading Menggunakan Reversal Pattern

Contoh: Trading dengan Pola Double Top

  1. Identifikasi Pola: Temukan pola Double Top pada grafik yang menunjukkan dua puncak dengan level resistance yang hampir sama.
  2. Konfirmasi Pola: Tunggu hingga harga menembus level support yang berada di dasar lembah antara dua puncak, dengan peningkatan volume.
  3. Entry: Masuk posisi short setelah harga menembus level support.
  4. Stop Loss: Tempatkan stop loss sedikit di atas puncak kedua.
  5. Take Profit: Targetkan keuntungan dengan mengukur jarak antara puncak dan level support, dan proyeksikan jarak ini ke bawah dari level breakout.
  6. Manajemen Posisi: Gunakan trailing stop untuk mengikuti penurunan harga dan mengunci keuntungan secara bertahap.


Contoh Praktis Reversal Pattern di Chart

Untuk memahami bagaimana reversal pattern diterapkan secara praktis dalam trading, mari kita lihat contoh konkret pada chart. Misalnya, kita akan menggunakan pola Head and Shoulders dan Double Bottom sebagai contoh.

Contoh 1: Pola Head and Shoulders pada Chart

Langkah 1: Identifikasi Pola Head and Shoulders

  • Kondisi Pasar: Katakanlah kita melihat tren naik yang berlangsung selama beberapa waktu.
  • Puncak Pertama (Left Shoulder): Harga mencapai titik puncak baru, kemudian mengalami penurunan kecil.
  • Puncak Kedua (Head): Setelah penurunan kecil, harga kembali naik dan mencetak puncak baru yang lebih tinggi dari puncak pertama.
  • Puncak Ketiga (Right Shoulder): Harga menurun lagi, tetapi kemudian naik untuk mencetak puncak ketiga, yang lebih rendah dari puncak kedua namun hampir sama dengan puncak pertama.
  • Neckline: Garis horizontal atau sedikit miring yang menghubungkan dua dasar antara puncak-puncak tersebut.

Langkah 2: Konfirmasi Pola

  • Breakout Neckline: Pola ini dikonfirmasi ketika harga menembus neckline setelah terbentuknya right shoulder. Penurunan ini menunjukkan potensi pembalikan dari tren naik ke tren turun.

Langkah 3: Eksekusi Trading

  • Entry: Buka posisi short (jual) setelah harga menembus neckline.
  • Stop Loss: Tempatkan stop loss sedikit di atas puncak right shoulder untuk membatasi potensi kerugian.
  • Take Profit: Targetkan keuntungan dengan mengukur jarak vertikal antara head dan neckline, lalu proyeksikan jarak ini ke bawah dari titik breakout. Jika jarak antara head dan neckline adalah 100 pip, maka target take profit juga bisa sekitar 100 pip dari neckline ke bawah.

Contoh Visual:

Pada chart, pola ini akan terlihat seperti tiga puncak dengan satu puncak tertinggi (head) dan dua puncak yang lebih rendah di sampingnya (shoulders). Ketika harga menembus neckline, itu adalah sinyal untuk masuk posisi short.

Contoh 2: Pola Double Bottom pada Chart

Langkah 1: Identifikasi Pola Double Bottom

  • Kondisi Pasar: Setelah tren turun yang kuat, harga mencapai titik rendah (Bottom 1), kemudian mengalami rebound.
  • Rebound dan Penurunan Kembali: Harga naik dari Bottom 1, tetapi kemudian turun kembali ke level yang hampir sama, menciptakan dasar kedua (Bottom 2).
  • Resistance Level: Garis horizontal yang menghubungkan puncak rebound di antara kedua bottom.

Langkah 2: Konfirmasi Pola

  • Breakout Resistance: Pola ini dikonfirmasi ketika harga menembus resistance level setelah terbentuknya Bottom 2. Ini menunjukkan potensi pembalikan dari tren turun ke tren naik.

Langkah 3: Eksekusi Trading

  • Entry: Buka posisi long (beli) setelah harga menembus resistance level.
  • Stop Loss: Tempatkan stop loss sedikit di bawah Bottom 2 untuk membatasi kerugian.
  • Take Profit: Targetkan keuntungan dengan mengukur jarak antara bottom dan resistance level, lalu proyeksikan jarak ini ke atas dari titik breakout.

Contoh Visual:

Di chart, pola ini akan terlihat seperti dua dasar yang hampir sejajar, dengan harga menembus level resistance setelah dasar kedua terbentuk.


Keunggulan dan Kelemahan Reversal Pattern

Reversal pattern adalah alat yang berguna dalam analisis teknikal untuk mengidentifikasi potensi pembalikan arah tren di pasar. Namun, seperti semua alat analisis, pola pembalikan ini memiliki keunggulan dan kelemahan yang perlu dipahami oleh trader agar bisa menggunakannya dengan efektif.

Keunggulan Reversal Pattern

1. Mengidentifikasi Pembalikan Tren Dini:

  • Reversal pattern dapat memberikan sinyal awal mengenai perubahan arah tren. Ini sangat bermanfaat untuk masuk atau keluar dari posisi sebelum tren utama benar-benar berubah, memungkinkan trader untuk menangkap peluang profit yang signifikan.

2. Pola yang Relatif Mudah Dikenali:

  • Banyak reversal pattern, seperti Head and Shoulders, Double Top, dan Double Bottom, cukup mudah dikenali di grafik harga. Ini mempermudah trader, termasuk pemula, untuk mengidentifikasi potensi pembalikan tren.

3. Fleksibilitas Penggunaan:

  • Reversal pattern dapat digunakan di berbagai timeframe, dari jangka panjang (seperti grafik mingguan) hingga jangka pendek (seperti grafik 5 menit). Ini membuatnya fleksibel dan dapat disesuaikan dengan berbagai gaya trading, termasuk day trading, swing trading, dan position trading.

4. Penerapan di Berbagai Instrumen:

  • Pola pembalikan bisa diterapkan pada berbagai instrumen finansial, seperti saham, forex, komoditas, dan kripto, membuatnya menjadi alat analisis teknikal yang universal.

5. Potensi Rasio Risiko/Imbalan yang Baik:

  • Reversal pattern sering kali memberikan peluang untuk mengambil posisi dengan rasio risiko/imbal hasil yang baik. Dengan menempatkan stop loss di luar pola dan menetapkan target berdasarkan proyeksi pola, trader bisa mengoptimalkan keuntungan sambil mengendalikan risiko.

Kelemahan Reversal Pattern

1. Sinyal Palsu:

  • Salah satu kelemahan utama adalah kemungkinan sinyal palsu. Pola yang tampak seperti reversal pattern bisa gagal, terutama dalam kondisi pasar yang berfluktuasi atau dalam tren yang sangat kuat. Ini bisa menyebabkan trader keluar dari posisi terlalu cepat atau masuk ke posisi yang tidak menguntungkan.

2. Kesulitan dalam Konfirmasi:

  • Meskipun pola terlihat jelas, seringkali dibutuhkan konfirmasi tambahan seperti volume atau indikator lain untuk memastikan bahwa pembalikan benar-benar terjadi. Tanpa konfirmasi yang kuat, ada risiko tinggi bahwa pola tersebut akan gagal.

3. Ketergantungan pada Subjektivitas:

  • Identifikasi pola bisa menjadi subyektif, terutama bagi trader yang kurang berpengalaman. Apa yang satu trader lihat sebagai pola Head and Shoulders mungkin tidak diidentifikasi sebagai pola yang sama oleh trader lain. Subjektivitas ini bisa menyebabkan perbedaan dalam interpretasi dan keputusan trading.

4. Reversal Tidak Selalu Terjadi:

  • Tidak semua reversal pattern berakhir dengan pembalikan tren. Ada kalanya pola tersebut hanya menandakan koreksi kecil dalam tren yang lebih besar, dan tren utama terus berlanjut setelah koreksi selesai.

5. Membutuhkan Kesabaran dan Disiplin:

  • Trading menggunakan reversal pattern membutuhkan kesabaran untuk menunggu pola terbentuk dengan jelas dan disiplin untuk mengikuti aturan trading yang telah ditetapkan, terutama dalam hal manajemen risiko. Trader yang tidak sabar atau disiplin mungkin tergoda untuk masuk atau keluar dari posisi terlalu cepat, mengurangi efektivitas strategi ini.


Psikologi Trading dalam Reversal Pattern

Psikologi trading adalah aspek penting dalam menggunakan reversal pattern karena emosi dan pola pikir trader sangat memengaruhi keputusan dan hasil trading. Saat mengidentifikasi dan mengeksekusi trading berdasarkan reversal pattern, psikologi memainkan peran kunci dalam menentukan kesuksesan. Berikut adalah beberapa elemen penting dari psikologi trading dalam konteks reversal pattern:

1. Ketakutan dan Keserakahan

  • Ketakutan: Ketika trader melihat reversal pattern yang mengindikasikan perubahan tren, rasa takut sering muncul, terutama jika mereka telah memiliki posisi yang berlawanan dengan arah pembalikan. Misalnya, dalam tren naik yang kuat, melihat pola Head and Shoulders bisa membuat trader merasa khawatir kehilangan keuntungan jika tren benar-benar berbalik.
  • Keserakahan: Di sisi lain, keserakahan bisa muncul saat trader terlalu percaya diri bahwa pola pembalikan akan menghasilkan keuntungan besar. Mereka mungkin mengabaikan tanda-tanda peringatan atau gagal menempatkan stop loss yang memadai, yang bisa menyebabkan kerugian signifikan jika pola tersebut gagal.

2. Kesabaran dalam Menunggu Konfirmasi

  • Kesabaran: Reversal pattern memerlukan konfirmasi sebelum diandalkan untuk membuka posisi trading. Trader harus bersabar menunggu pola terbentuk sempurna dan harga menembus level penting, seperti neckline dalam pola Head and Shoulders atau level resistance dalam pola Double Bottom.
  • Kegelisahan: Ketidaksabaran sering menyebabkan trader memasuki pasar terlalu cepat, sebelum pola tersebut benar-benar terkonfirmasi. Ini bisa mengakibatkan kerugian jika pola tersebut gagal terbentuk dengan sempurna atau jika ada sinyal palsu.

3. Disiplin dalam Manajemen Risiko

  • Disiplin: Mematuhi rencana trading dan manajemen risiko adalah aspek penting dari psikologi trading. Ketika menggunakan reversal pattern, menetapkan stop loss pada level yang tepat, seperti di luar pola, dan menentukan target keuntungan adalah bagian dari strategi yang disiplin.
  • Impulsif: Trader yang kurang disiplin mungkin mengabaikan rencana trading mereka saat melihat pergerakan harga yang cepat atau tidak terduga. Mereka mungkin memindahkan stop loss, menambah posisi, atau keluar dari trade terlalu dini, yang semuanya dapat merusak hasil trading.

4. Keyakinan pada Analisis Sendiri

  • Kepercayaan Diri: Trader harus percaya pada analisis mereka sendiri saat menggunakan reversal pattern. Jika pola sudah jelas dan telah dikonfirmasi, keyakinan ini membantu mereka untuk tetap tenang dan konsisten dalam eksekusi.
  • Keraguan: Keraguan bisa timbul jika trader terlalu sering dipengaruhi oleh pendapat orang lain atau berita pasar, terutama jika pendapat tersebut bertentangan dengan analisis mereka. Keraguan ini dapat menyebabkan kebingungan dan keputusan trading yang tidak konsisten.

5. Mengelola Ekspektasi

  • Ekspektasi Realistis: Penting bagi trader untuk memiliki ekspektasi yang realistis tentang reversal pattern. Tidak semua pola pembalikan akan menghasilkan keuntungan besar, dan tidak semua pola akan berhasil. Memahami bahwa kerugian adalah bagian dari trading dan bahwa reversal pattern hanya memberikan probabilitas, bukan kepastian, membantu dalam menjaga keseimbangan emosi.
  • Overconfidence: Terlalu percaya diri bahwa setiap reversal pattern akan menghasilkan keuntungan besar bisa berbahaya. Overconfidence bisa membuat trader mengambil risiko yang tidak perlu atau mengabaikan sinyal peringatan.

6. Belajar dari Kesalahan

  • Refleksi: Setiap trade yang melibatkan reversal pattern, baik itu berhasil atau gagal, menawarkan kesempatan untuk belajar. Trader yang sukses akan menganalisis trade mereka, memahami apa yang berjalan baik, dan memperbaiki kesalahan untuk masa depan.
  • Penolakan: Mengabaikan kesalahan atau menyalahkan faktor eksternal tanpa refleksi diri dapat menghambat perkembangan dan keberhasilan jangka panjang dalam trading.


Penggunaan Reversal Pattern di Pasar Berbeda

Reversal pattern adalah alat analisis teknikal yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi pembalikan tren di berbagai pasar, termasuk saham, forex, komoditas, dan cryptocurrency. Meskipun prinsip dasar reversal pattern sama di semua pasar, ada beberapa perbedaan dalam cara penggunaannya yang dipengaruhi oleh karakteristik masing-masing pasar.

1. Reversal Pattern di Pasar Saham

Karakteristik Pasar:

  • Volume yang Lebih Dapat Diprediksi: Pasar saham biasanya memiliki volume trading yang lebih konsisten, terutama untuk saham-saham besar. Ini membuat pola pembalikan seperti Head and Shoulders dan Double Top lebih mudah dikenali dan dikonfirmasi dengan volume.

Penggunaan:

  • Head and Shoulders: Sering digunakan untuk mengidentifikasi puncak dalam tren bullish yang panjang. Pola ini membantu trader menentukan waktu untuk menjual saham mereka atau masuk posisi short jika mereka memperkirakan pasar akan berbalik arah.
  • Double Bottom/Top: Pola ini efektif untuk mendeteksi titik pembalikan setelah tren turun yang kuat, terutama di saham yang oversold (terlalu banyak dijual).

Contoh:

  • Seorang trader mungkin menggunakan pola Double Bottom untuk mengidentifikasi pembalikan tren turun pada saham teknologi besar yang telah mengalami penurunan tajam. Setelah pola terbentuk dan breakout terjadi, trader bisa masuk posisi long.

2. Reversal Pattern di Pasar Forex

Karakteristik Pasar:

  • Volatilitas Tinggi: Pasar forex terkenal dengan volatilitasnya yang tinggi, terutama selama rilis berita ekonomi penting. Ini membuat pola pembalikan sering kali terbentuk lebih cepat dan membutuhkan konfirmasi tambahan.

Penggunaan:

  • Head and Shoulders: Sering digunakan untuk mengidentifikasi puncak di pasangan mata uang yang mengalami tren bullish. Pola ini berguna untuk masuk posisi short saat mata uang diperkirakan akan berbalik arah.
  • Rising/Falling Wedge: Pola ini bisa mengindikasikan pembalikan tren di pasar forex, sering digunakan untuk mengambil posisi saat pasangan mata uang bergerak dalam tren yang semakin sempit sebelum breakout.

Contoh:

  • Seorang trader forex mungkin melihat pola Head and Shoulders di grafik EUR/USD setelah tren naik yang panjang. Setelah neckline ditembus, trader dapat membuka posisi short, mengantisipasi pembalikan menuju tren turun.

3. Reversal Pattern di Pasar Komoditas

Karakteristik Pasar:

  • Pengaruh Fundamental: Harga komoditas sering kali sangat dipengaruhi oleh faktor fundamental seperti penawaran dan permintaan global, cuaca, dan kondisi geopolitik. Ini dapat mempengaruhi pembentukan dan validitas pola pembalikan.

Penggunaan:

  • Double Bottom: Sering digunakan dalam komoditas seperti emas dan minyak untuk mendeteksi titik balik setelah penurunan tajam. Pola ini membantu trader mengambil posisi long pada level harga yang rendah dengan harapan pembalikan tren.
  • Inverted Head and Shoulders: Pola ini digunakan untuk mengidentifikasi pembalikan dari tren turun ke tren naik di pasar komoditas.

Contoh:

  • Di pasar minyak, seorang trader mungkin mengidentifikasi pola Double Bottom saat harga mencapai dua level terendah yang hampir sama. Setelah harga menembus resistance di antara dua bottom, trader bisa membuka posisi long, mengantisipasi pembalikan tren.

4. Reversal Pattern di Pasar Cryptocurrency

Karakteristik Pasar:

  • Ekstrem Volatilitas dan Kurangnya Volume Stabil: Cryptocurrency dikenal dengan volatilitasnya yang ekstrem dan fluktuasi volume yang tidak teratur, yang dapat membuat pola pembalikan lebih sulit diandalkan.

Penggunaan:

  • Double Top/Bottom: Efektif untuk mengidentifikasi puncak dan dasar di pasar kripto yang sering mengalami pergerakan harga tajam dalam waktu singkat.
  • Rising/Falling Wedge: Dapat mengindikasikan pembalikan tren di aset kripto dengan volatilitas tinggi, sering digunakan saat pasar bergerak dalam tren yang semakin menyempit.

Contoh:

  • Seorang trader kripto mungkin melihat pola Double Top di grafik Bitcoin setelah kenaikan harga yang tajam. Setelah pola terbentuk dan harga menembus support di antara dua puncak, trader bisa membuka posisi short, mengantisipasi koreksi harga.


Teknik Analisis Lanjutan dengan Reversal Pattern

Teknik analisis lanjutan dengan reversal pattern melibatkan penggunaan metode dan alat tambahan untuk meningkatkan akurasi dan efektivitas identifikasi dan konfirmasi pola pembalikan tren. Berikut adalah beberapa teknik analisis lanjutan yang dapat digunakan bersama dengan reversal pattern:

1. Kombinasi dengan Indikator Teknis

a. Moving Averages (MA)

  • Penggunaan: Menggabungkan reversal pattern dengan moving averages seperti MA jangka panjang dan jangka pendek dapat membantu mengidentifikasi apakah pola pembalikan sejalan dengan perubahan dalam tren yang lebih besar.
  • Contoh: Dalam pola Head and Shoulders, jika moving average jangka panjang (misalnya, MA 200 hari) juga menunjukkan sinyal pembalikan, ini dapat memberikan konfirmasi tambahan bahwa tren utama sedang berubah.

b. Relative Strength Index (RSI)

  • Penggunaan: RSI digunakan untuk mengukur kondisi overbought atau oversold. Menggabungkan RSI dengan reversal pattern dapat membantu mengidentifikasi apakah harga sudah jenuh beli (overbought) atau jenuh jual (oversold), yang mendukung potensi pembalikan.
  • Contoh: Dalam pola Double Bottom, jika RSI menunjukkan kondisi oversold, ini dapat mengkonfirmasi bahwa pembalikan tren naik mungkin terjadi setelah harga menembus resistance.

c. Moving Average Convergence Divergence (MACD)

  • Penggunaan: MACD membantu mengidentifikasi perubahan momentum. Menggunakan MACD bersama dengan reversal pattern dapat memberikan sinyal tambahan tentang kekuatan dan validitas pembalikan.
  • Contoh: Dalam pola Double Top, jika MACD menunjukkan sinyal bearish crossover (garis MACD memotong di bawah garis sinyal), ini dapat memperkuat sinyal bahwa tren naik mungkin berbalik turun.

2. Analisis Volume

a. Volume Confirmation

  • Penggunaan: Volume yang meningkat pada saat pembentukan pola pembalikan sering kali menandakan validitas pola. Volume yang tinggi pada saat breakout dari neckline atau resistance/support level dapat memberikan konfirmasi bahwa pembalikan tren mungkin terjadi.
  • Contoh: Pada pola Head and Shoulders, peningkatan volume pada saat neckline ditembus menunjukkan bahwa tekanan jual meningkat dan tren naik mungkin berbalik turun.

b. Volume Oscillators

  • Penggunaan: Volume oscillators seperti On-Balance Volume (OBV) atau Chaikin Money Flow (CMF) dapat memberikan informasi tambahan tentang aliran uang dan konfirmasi pola reversal.
  • Contoh: Dalam pola Double Bottom, jika OBV menunjukkan peningkatan volume pembelian saat harga mulai naik dari bottom kedua, ini bisa memperkuat sinyal pembalikan bullish.

3. Analisis Multiframe (Multiple Timeframe Analysis)

a. Menggunakan Beberapa Timeframe

  • Penggunaan: Menganalisis reversal pattern di berbagai timeframe dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kekuatan dan konfirmasi pola. Biasanya, pola yang terlihat di timeframe lebih besar (misalnya, harian atau mingguan) memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan timeframe yang lebih kecil.
  • Contoh: Seorang trader dapat mengidentifikasi pola Head and Shoulders di timeframe harian dan kemudian memeriksa timeframe mingguan untuk memastikan bahwa pola tersebut sesuai dengan tren jangka panjang.

b. Timeframe Confirmation

  • Penggunaan: Konfirmasi dari timeframe yang lebih kecil dapat memberikan sinyal lebih tepat tentang waktu entry dan exit. Misalnya, setelah pola Double Bottom terbentuk di timeframe harian, trader dapat memeriksa timeframe 4 jam atau 1 jam untuk menentukan timing entry yang lebih baik.

4. Analisis Price Action

a. Candlestick Patterns

  • Penggunaan: Pola candlestick seperti engulfing patterns, doji, atau pin bar dapat memberikan sinyal tambahan tentang perubahan sentimen pasar yang mendukung reversal pattern.
  • Contoh: Dalam pola Double Top, jika candlestick bearish engulfing muncul setelah puncak kedua terbentuk dan sebelum harga menembus neckline, ini dapat memberikan sinyal tambahan bahwa pembalikan tren turun mungkin akan terjadi.

b. Support and Resistance Levels

  • Penggunaan: Mengidentifikasi level support dan resistance yang signifikan di sekitar pola reversal dapat membantu menentukan area entry dan exit yang lebih baik. Pola pembalikan sering kali terbentuk di dekat level support atau resistance kunci.
  • Contoh: Pada pola Double Bottom, level resistance yang dicapai setelah harga naik dari bottom kedua bisa menjadi area target untuk take profit.

5. Analisis Sentimen Pasar

a. Indeks Sentimen

  • Penggunaan: Menggunakan alat analisis sentimen untuk memahami persepsi pasar terhadap aset yang diperdagangkan. Sentimen pasar yang ekstrem (misalnya, sangat bullish atau bearish) bisa mendukung sinyal dari reversal pattern.
  • Contoh: Jika pola Double Bottom muncul pada saat sentimen pasar sangat bearish, ini dapat memberikan konfirmasi tambahan bahwa pembalikan bullish mungkin akan terjadi.


Tools dan Platform untuk Mengidentifikasi Reversal Pattern

Untuk mengidentifikasi reversal pattern, trader dapat memanfaatkan berbagai tools dan platform yang menyediakan fitur analisis teknikal dan grafik yang canggih. Berikut adalah beberapa tools dan platform populer yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi reversal pattern:

1. Platform Trading dan Grafik

a. MetaTrader 4/5 (MT4/MT5)

  • Fitur Utama: MetaTrader adalah platform trading yang sangat populer yang menyediakan berbagai alat grafik, indikator teknikal, dan kemampuan untuk menambahkan pola pembalikan secara manual.
  • Reversal Pattern Tools:
    • Grafik: Menyediakan grafik candlestick dan bar dengan berbagai timeframe.
    • Indikator: Dapat digunakan bersama dengan reversal pattern, seperti RSI, MACD, dan Moving Averages.
    • Garis dan Shapes: Trader dapat menggambar pola manual seperti Head and Shoulders atau Double Top/Bottom.

b. TradingView

  • Fitur Utama: Platform berbasis web yang menyediakan alat grafik yang kuat, komunitas trader aktif, dan berbagai indikator teknikal.
  • Reversal Pattern Tools:
    • Pola Pembalikan: TradingView memiliki fitur untuk mengidentifikasi dan menggambar pola seperti Head and Shoulders, Double Top/Bottom secara manual.
    • Indikator dan Skrip: Menyediakan akses ke berbagai indikator teknikal dan skrip yang bisa membantu dalam mengidentifikasi reversal pattern.
    • Analisis Komunitas: Trader dapat melihat analisis dan prediksi dari trader lain yang mungkin juga menganalisis pola pembalikan.

c. Thinkorswim

  • Fitur Utama: Platform trading dari TD Ameritrade yang menawarkan alat analisis teknikal yang canggih dan grafik yang dapat disesuaikan.
  • Reversal Pattern Tools:
    • Grafik Kustom: Menyediakan kemampuan untuk menggambar pola pembalikan dan menyesuaikan grafik.
    • Indikator Teknis: Menyediakan berbagai indikator untuk membantu mengkonfirmasi pola pembalikan.

2. Indikator dan Alat Analisis

a. Autochartist

  • Fitur Utama: Alat otomatis yang menganalisis grafik untuk mengidentifikasi pola teknikal termasuk reversal pattern.
  • Reversal Pattern Tools:
    • Identifikasi Pola: Secara otomatis mendeteksi pola seperti Head and Shoulders, Double Top/Bottom.
    • Konfirmasi Pola: Menyediakan analisis konfirmasi tambahan berdasarkan pola yang diidentifikasi.

b. Pattern Recognition Tools

  • Fitur Utama: Alat dan layanan yang fokus pada pengenalan pola teknikal otomatis.
  • Reversal Pattern Tools:
    • Pengidentifikasi Pola: Menggunakan algoritma untuk mengenali pola pembalikan di grafik harga.
    • Analisis: Memberikan sinyal dan konfirmasi berdasarkan pola yang diidentifikasi.

3. Software Analisis Teknikal

a. NinjaTrader

  • Fitur Utama: Platform trading dan analisis teknikal yang menawarkan alat canggih untuk analisis pasar.
  • Reversal Pattern Tools:
    • Grafik dan Alat Menggambar: Memungkinkan trader untuk menggambar dan menganalisis pola pembalikan secara manual.
    • Indikator Kustom: Dapat digunakan untuk membuat indikator yang mendukung identifikasi pola pembalikan.

b. Amibroker

  • Fitur Utama: Software analisis teknikal yang menyediakan fitur canggih untuk analisis teknikal dan backtesting.
  • Reversal Pattern Tools:
    • Skrip dan Plugin: Trader dapat menggunakan skrip kustom untuk mengidentifikasi pola pembalikan.
    • Analisis Backtesting: Memungkinkan untuk menguji efektivitas pola pembalikan dengan data historis.

4. Aplikasi Mobile

a. MetaTrader Mobile

  • Fitur Utama: Versi mobile dari MetaTrader yang memungkinkan trader untuk memantau grafik dan pola pembalikan saat bepergian.
  • Reversal Pattern Tools:
    • Grafik dan Alat Menggambar: Memungkinkan untuk menggambar dan menganalisis pola pembalikan di ponsel.

b. TradingView Mobile App

  • Fitur Utama: Aplikasi mobile dari TradingView yang menyediakan alat grafik dan indikator teknikal di perangkat mobile.
  • Reversal Pattern Tools:
    • Pola Pembalikan: Menyediakan akses untuk menggambar pola dan menggunakan indikator teknikal pada grafik.

5. Sumber Daya Edukasi dan Komunitas

a. Buku dan Kursus

  • Fitur Utama: Buku dan kursus yang mengajarkan tentang pola pembalikan dan cara mengidentifikasinya.
  • Reversal Pattern Tools:
    • Studi Kasus dan Strategi: Memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana pola pembalikan terbentuk dan cara menggunakannya dalam trading.

b. Forum dan Komunitas

  • Fitur Utama: Forum dan komunitas trading seperti Reddit atau forum khusus trading sering membahas dan menganalisis reversal pattern.
  • Reversal Pattern Tools:
    • Diskusi dan Analisis: Menyediakan wawasan dan analisis dari trader lain mengenai pola pembalikan.


Kesimpulan

Reversal pattern adalah alat penting dalam analisis teknikal yang membantu mengidentifikasi potensi pembalikan tren. Meskipun efektif, pola ini perlu dikombinasikan dengan indikator teknikal lainnya dan konfirmasi untuk mengurangi risiko sinyal palsu. Memahami dan menerapkan reversal pattern dengan baik, disertai dengan manajemen risiko yang ketat, dapat meningkatkan keberhasilan trading. Psikologi trading juga berperan penting dalam penggunaan pola ini. Teknik analisis lanjutan, penggunaan alat dan platform trading, serta pemantauan pasar yang cermat dapat mengoptimalkan hasil trading menggunakan reversal pattern.


Mungkin sudah cukup penjelasan ini disampaikan. Terima kasih Anda telah membaca “Pola Chart Reversal Pattern yang Membantu Para Trader Mengetahui Arah Tren”. Semoga dengan membaca artikel ini dapat membantu Anda. Salam Profit, All About Forex.

Posting Komentar untuk "Pola Chart Reversal Pattern yang Membantu Para Trader Mengetahui Arah Tren"