Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Margin Call yang Dapat Membuat Trader Kebingungan

Margin Call yang Dapat Membuat Trader Kebingungan

Yang dimaksud dengan margin call adalah pemberitahuan kepada trader untuk menambahkan dana ke akun trader tersebut. Untuk penjelasan lengkapnya beserta waktu kapan trader terkena margin call tersebut. All About Forex akan menjelaskan semuanya. Semoga dapat membantu Anda.


Definisi Margin Call

Margin call adalah pemberitahuan yang dikeluarkan oleh broker kepada seorang trader untuk menambahkan dana ke akun mereka karena jumlah dana yang tersedia tidak lagi mencukupi untuk menutupi margin yang dibutuhkan untuk posisi perdagangan yang terbuka. Margin call biasanya terjadi ketika nilai pasar aset yang digunakan sebagai jaminan untuk posisi perdagangan turun di bawah batas minimum yang ditetapkan oleh broker.

Ketika seorang trader menerima margin call, mereka biasanya harus menyetor tambahan dana ke akun mereka dalam waktu yang ditentukan oleh broker untuk mempertahankan posisi mereka. Jika trader tidak memenuhi margin call, broker dapat melakukan tindakan seperti menutup posisi perdagangan secara otomatis untuk mengurangi risiko kerugian lebih lanjut.

Margin call merupakan salah satu aspek penting dari perdagangan berjangka dan margin, karena membantu melindungi broker dari risiko kehilangan dana dan mengingatkan trader untuk mengelola risiko mereka dengan baik. Itu juga menegaskan pentingnya memiliki rencana manajemen risiko yang solid dan memantau akun perdagangan secara teratur.


Bagaimana Margin Bekerja?

Margin merupakan pinjaman yang diberikan oleh broker kepada trader untuk memungkinkan mereka memperdagangkan aset dengan lebih besar dari pada jumlah dana yang mereka miliki secara langsung. Margin memungkinkan trader untuk memperbesar potensi keuntungan mereka, tetapi juga meningkatkan risiko kerugian.

Berikut adalah cara kerja margin dalam perdagangan:

  1. Persyaratan Margin Awal: Saat trader ingin membuka posisi, mereka harus menyetor sejumlah uang tertentu sebagai persyaratan margin awal. Persyaratan ini biasanya merupakan persentase kecil dari nilai total posisi yang diinginkan.
  2. Leverage: Broker kemudian memberikan pinjaman tambahan kepada trader, yang disebut leverage, untuk menutupi sebagian besar nilai posisi perdagangan. Dengan leverage, trader dapat mengendalikan jumlah aset yang jauh lebih besar daripada yang tersedia di akun mereka.
  3. Perawatan Margin: Selama posisi perdagangan terbuka, broker akan memantau nilai pasar dari aset yang ditradingkan. Jika nilai pasar aset tersebut turun, jumlah margin yang tersedia dalam akun trader juga akan turun. Jika nilai margin turun di bawah persyaratan minimum yang ditetapkan oleh broker, maka margin call dapat terjadi.
  4. Margin Call: Saat terjadi margin call, broker akan meminta trader untuk menyetor tambahan dana ke akun mereka untuk memenuhi persyaratan margin yang diperlukan. Ini dapat dilakukan dengan menambahkan dana tunai baru ke akun atau menutup sebagian atau seluruh posisi perdagangan yang terbuka.
  5. Penutupan Otomatis: Jika trader tidak dapat memenuhi margin call, broker dapat menutup posisi perdagangan secara otomatis untuk menghindari risiko kerugian lebih lanjut.

Margin memungkinkan trader untuk memperdagangkan aset dengan jumlah yang jauh lebih besar daripada yang tersedia di akun mereka, tetapi juga membawa risiko kerugian yang lebih tinggi. Penting bagi trader untuk memahami dengan baik bagaimana margin bekerja dan untuk memiliki strategi manajemen risiko yang solid untuk menghindari margin call dan kerugian yang tidak diinginkan.


Persyaratan Margin

Persyaratan margin adalah jumlah minimum dana yang harus dimiliki oleh trader di akun mereka untuk membuka atau mempertahankan posisi perdagangan tertentu. Persyaratan ini ditetapkan oleh broker dan biasanya dinyatakan sebagai persentase dari nilai total posisi perdagangan.

Ada dua jenis persyaratan margin yang umum:

  1. Persyaratan Margin Awal (Initial Margin): Ini adalah jumlah minimum dana yang harus disetor oleh trader untuk membuka posisi perdagangan. Persyaratan margin awal biasanya ditetapkan sebagai persentase tertentu dari nilai total posisi perdagangan. Setelah posisi dibuka, dana ini tetap dipegang oleh broker sebagai jaminan.
  2. Persyaratan Margin Pemeliharaan (Maintenance Margin): Ini adalah jumlah minimum dana yang harus ada di akun trader untuk mempertahankan posisi perdagangan yang sudah dibuka. Jika nilai dana dalam akun turun di bawah persyaratan margin pemeliharaan karena pergerakan harga pasar yang tidak menguntungkan, trader mungkin akan dihadapkan pada margin call, yang mengharuskan mereka menambah dana ke akun mereka atau menutup sebagian atau seluruh posisi perdagangan yang terbuka.

Persyaratan margin memainkan peran penting dalam perdagangan margin, di mana trader dapat memperdagangkan aset dengan menggunakan leverage, atau pinjaman dari broker. Namun, penting bagi trader untuk memahami bahwa perdagangan dengan margin juga melibatkan risiko yang lebih tinggi, dan mereka harus memiliki manajemen risiko yang baik untuk mengelola margin dengan bijaksana.


Perhitungan Margin Call

Margin call adalah peringatan yang diberikan oleh broker kepada trader ketika ekuitas dalam akun trading mereka turun di bawah level tertentu, yang ditetapkan sebagai persentase dari margin awal atau margin pemeliharaan. Ini terjadi ketika posisi perdagangan mengalami kerugian besar sehingga tidak lagi cukup dana di akun trader untuk menutup kerugian tersebut.

Perhitungan margin call melibatkan beberapa langkah:

  1. Perhitungan Ekuitas: Ekuitas dalam akun trading adalah nilai dari semua aset dikurangi semua kewajiban. Ini mencakup nilai posisi perdagangan terbuka dan dana yang tersedia di akun.
  2. Persyaratan Margin Pemeliharaan: Ini adalah level minimum ekuitas yang harus dipertahankan oleh trader dalam akun mereka untuk mempertahankan posisi perdagangan yang terbuka. Persyaratan ini biasanya ditetapkan sebagai persentase tertentu dari nilai total posisi perdagangan.
  3. Perhitungan Margin Call: Ketika ekuitas turun di bawah persyaratan margin pemeliharaan, broker akan mengirimkan margin call kepada trader. Perhitungan margin call dilakukan dengan menghitung selisih antara ekuitas saat ini dan persyaratan margin pemeliharaan. Jika selisih tersebut negatif, maka trader dianggap tidak lagi memiliki cukup dana di akun mereka untuk menutup posisi perdagangan yang terbuka.
  4. Tindakan Selanjutnya: Setelah menerima margin call, trader harus segera mengambil tindakan. Mereka dapat menambah dana ke akun mereka untuk memenuhi persyaratan margin, menutup sebagian atau semua posisi perdagangan yang terbuka, atau meminta broker untuk mengambil tindakan lain sesuai dengan kebijakan mereka.

Penting untuk diingat bahwa margin call adalah tanda peringatan bahwa risiko kehilangan dana lebih lanjut meningkat. Trader harus memiliki strategi manajemen risiko yang baik dan selalu memantau ekuitas dan persyaratan margin mereka untuk menghindari margin call yang tidak diinginkan.


Konsekuensi Margin Call

Margin call adalah situasi yang serius dalam trading karena dapat memiliki konsekuensi yang signifikan bagi trader. Beberapa konsekuensi utama dari margin call termasuk:

  1. Penutupan Otomatis Posisi: Jika trader tidak segera menambah dana ke akun mereka atau menutup posisi perdagangan yang terbuka setelah menerima margin call, broker dapat secara otomatis menutup posisi tersebut untuk mengurangi risiko lebih lanjut.
  2. Potensi Kerugian Lebih Lanjut: Jika posisi perdagangan ditutup oleh broker saat harga berada pada tingkat yang tidak menguntungkan bagi trader, ini dapat menyebabkan kerugian tambahan.
  3. Kerusakan Psikologis: Margin call dapat menyebabkan stres dan kecemasan bagi trader, terutama jika mereka tidak siap untuk menghadapinya. Ini dapat mengganggu kemampuan mereka untuk membuat keputusan perdagangan yang rasional di masa depan.
  4. Kehilangan Modal: Jika trader tidak dapat memenuhi margin call dan posisi perdagangan ditutup oleh broker dengan kerugian besar, ini dapat menyebabkan kehilangan sebagian atau seluruh modal yang diinvestasikan dalam akun trading.
  5. Dampak Jangka Panjang: Margin call dapat memiliki dampak jangka panjang pada reputasi dan kepercayaan trader. Kehilangan besar atau sering mengalami margin call dapat membuat trader kehilangan keyakinan dalam kemampuan mereka untuk berhasil dalam trading.

Untuk menghindari konsekuensi margin call yang merugikan, penting bagi trader untuk memiliki manajemen risiko yang baik, menggunakan stop loss dengan bijaksana, dan memantau akun trading mereka secara teratur untuk memastikan bahwa mereka memenuhi persyaratan margin. Selain itu, memiliki rencana darurat dan dana cadangan dapat membantu trader mengatasi situasi margin call jika terjadi.


Strategi Menghadapi Margin Call

Menghadapi margin call adalah situasi yang serius dalam trading, tetapi ada beberapa strategi yang dapat membantu trader mengelola dan mengatasi masalah ini:

  1. Pahami Risiko: Sebelum melakukan trading dengan margin, penting untuk sepenuhnya memahami risikonya. Trader harus memiliki pemahaman yang jelas tentang bagaimana margin bekerja dan potensi risiko yang terkait dengan trading menggunakan leverage.
  2. Manajemen Risiko yang Baik: Salah satu cara terbaik untuk menghindari margin call adalah dengan memiliki manajemen risiko yang baik. Ini termasuk menetapkan stop loss pada setiap perdagangan untuk membatasi kerugian potensial dan menentukan seberapa banyak modal yang bersedia diinvestasikan dalam satu perdagangan.
  3. Pantau Akun Secara Teratur: Trader harus terus memantau akun trading mereka secara teratur untuk memastikan bahwa mereka memenuhi persyaratan margin. Ini termasuk memantau posisi terbuka, saldo akun, dan tingkat margin.
  4. Tambah Dana ke Akun: Jika trader menerima margin call, satu opsi adalah menambah dana ke akun mereka untuk memenuhi persyaratan margin. Ini bisa dilakukan dengan menyisihkan dana tambahan atau menarik dana dari sumber lain.
  5. Tutup Posisi yang Merugikan: Jika trader tidak dapat atau tidak ingin menambah dana ke akun mereka, mereka dapat memutuskan untuk menutup posisi perdagangan yang merugikan untuk mengurangi risiko lebih lanjut.
  6. Evaluasi dan Pelajari dari Pengalaman: Setelah menghadapi margin call, penting untuk melakukan evaluasi diri dan mempelajari pelajaran dari pengalaman tersebut. Ini dapat melibatkan meninjau kembali strategi trading, manajemen risiko, dan keputusan perdagangan untuk mengidentifikasi area di mana perbaikan dapat dilakukan.
  7. Gunakan Pengalaman Sebagai Pelajaran: Pengalaman margin call dapat menjadi pelajaran berharga bagi trader. Hal ini dapat membantu mereka memperbaiki kelemahan dalam pendekatan trading mereka dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi trader yang lebih sukses di masa depan.

Selalu penting untuk mengingat bahwa menghadapi margin call adalah bagian dari proses belajar dan tumbuh sebagai trader. Yang terpenting, penting untuk tetap tenang dan rasional dalam menghadapi situasi ini, dan menggunakan pengalaman tersebut untuk menjadi lebih baik dalam trading di masa depan.


Manajemen Risiko

Manajemen risiko dalam menghadapi margin call adalah kunci untuk menjaga keseimbangan antara potensi keuntungan dan risiko kerugian. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengelola risiko dan menghindari margin call:

  1. Batasi Penggunaan Margin: Salah satu cara paling efektif untuk menghindari margin call adalah dengan membatasi penggunaan margin. Hindari menggunakan leverage yang terlalu tinggi dan pastikan bahwa posisi trading tidak melebihi kapasitas margin yang tersedia.
  2. Tetapkan Stop Loss: Tetapkan level stop loss yang rasional untuk setiap perdagangan. Stop loss akan menutup perdagangan secara otomatis jika harga mencapai tingkat kerugian tertentu, membantu mencegah kerugian yang lebih besar.
  3. Perhitungkan Risiko pada Setiap Perdagangan: Sebelum masuk ke perdagangan, pertimbangkan risiko yang terlibat dan pastikan bahwa potensi reward sebanding dengan risiko yang diambil. Gunakan perhitungan risiko yang matang dan tentukan seberapa banyak modal yang bersedia Anda risikokan dalam satu perdagangan.
  4. Gunakan Manajemen Ukuran Posisi: Batasi ukuran posisi Anda agar tidak terlalu besar dalam satu perdagangan. Hindari mengalokasikan seluruh modal Anda dalam satu posisi, dan pertimbangkan diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko secara keseluruhan.
  5. Pantau Akun dengan Cermat: Terus pantau akun trading Anda secara teratur untuk memastikan bahwa Anda memenuhi persyaratan margin. Hindari risiko terlalu dekat dengan batas margin yang ditetapkan oleh broker Anda.
  6. Gunakan Perangkat Lunak Manajemen Risiko: Manfaatkan perangkat lunak manajemen risiko yang tersedia untuk membantu Anda mengelola risiko dan memantau portofolio Anda dengan lebih efisien. Beberapa platform perdagangan menyediakan fitur-fitur ini untuk membantu trader mengelola risiko mereka.
  7. Siapkan Rencana Cadangan: Selalu siapkan rencana cadangan untuk menghadapi kemungkinan margin call. Pertimbangkan kemungkinan skenario terburuk dan rencanakan tindakan yang akan diambil jika situasi tersebut terjadi.
  8. Pelajari dari Pengalaman: Jika Anda menghadapi margin call, gunakan pengalaman tersebut sebagai pelajaran berharga. Tinjau kembali perdagangan Anda, identifikasi kesalahan yang dibuat, dan ambil langkah-langkah untuk mencegah kesalahan serupa di masa depan.

Dengan menerapkan manajemen risiko yang tepat dan disiplin dalam trading Anda, Anda dapat mengurangi risiko margin call dan meningkatkan peluang kesuksesan jangka panjang dalam trading.


Pengaruh Psikologis

Pengaruh psikologis dari margin call dapat sangat signifikan dan bisa mempengaruhi trader secara emosional dan mental. Berikut beberapa dampak psikologis yang umum terkait dengan margin call:

  1. Stres dan Kecemasan: Margin call dapat menyebabkan tingkat stres dan kecemasan yang tinggi pada trader. Kehilangan sejumlah besar modal dalam waktu singkat dapat menimbulkan ketakutan akan kerugian yang lebih besar lagi, terutama jika trader tidak memiliki dana cadangan yang cukup untuk menutup margin call.
  2. Rasa Malu dan Kehilangan Percaya Diri: Bagi sebagian trader, mengalami margin call bisa dianggap sebagai kegagalan pribadi. Hal ini dapat menyebabkan rasa malu dan merugikan kepercayaan diri mereka dalam kemampuan trading mereka.
  3. Tekanan Emosional: Margin call dapat menimbulkan tekanan emosional yang besar pada trader, terutama jika mereka merasa terjebak dalam situasi keuangan yang sulit akibat kerugian yang substansial. Tekanan ini dapat mempengaruhi kesehatan mental dan menyebabkan gangguan emosional seperti kecemasan, depresi, atau bahkan ketidakhadiran dari aktivitas trading.
  4. Ketakutan Akan Mengambil Risiko: Setelah mengalami margin call, trader mungkin menjadi lebih takut untuk mengambil risiko lagi. Mereka dapat menjadi terlalu konservatif dalam keputusan trading mereka, yang pada gilirannya dapat menghambat potensi keuntungan di masa depan.
  5. Kesulitan untuk Move On: Bagi beberapa trader, pengalaman margin call dapat menjadi sulit untuk dilupakan. Mereka mungkin terus-menerus terobsesi dengan kejadian tersebut dan kesulitan untuk melanjutkan trading dengan sikap yang positif.
  6. Pengaruh Terhadap Keseimbangan Emosional: Margin call dapat mengganggu keseimbangan emosional trader dan membuatnya sulit untuk tetap tenang dan rasional dalam mengambil keputusan trading. Emosi yang tidak terkendali dapat mengarah pada pengambilan keputusan yang impulsif dan tidak rasional.

Penting bagi trader untuk mengatasi dampak psikologis dari margin call dengan cara yang sehat dan konstruktif. Ini bisa meliputi mencari dukungan dari mentor atau komunitas trading, berbicara dengan seorang psikolog atau konselor, dan melakukan refleksi diri untuk belajar dari pengalaman dan meningkatkan keterampilan manajemen risiko mereka.


Pendidikan dan Persiapan

Pendidikan dan persiapan menghadapi margin call sangat penting bagi setiap trader, karena dapat membantu mengurangi risiko terjadinya kejadian tersebut dan mengelola dampaknya jika memang terjadi. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mempersiapkan diri menghadapi margin call:

  1. Pemahaman yang Mendalam tentang Margin Trading: Sebelum mulai trading dengan margin, pastikan Anda memiliki pemahaman yang kuat tentang bagaimana margin trading berfungsi, termasuk persyaratan margin, risiko yang terlibat, dan cara menghitung leverage.
  2. Manajemen Risiko yang Solid: Penting untuk memiliki rencana manajemen risiko yang jelas dan efektif sebelum masuk ke dalam trading margin. Ini termasuk menetapkan batas kerugian yang dapat diterima, menempatkan stop loss, dan mengelola ukuran posisi dengan bijak.
  3. Pendidikan tentang Psikologi Trading: Pelajari tentang psikologi trading dan bagaimana mengelola emosi Anda saat trading. Pahami bahwa kerugian adalah bagian alami dari trading dan memiliki strategi untuk mengatasi tekanan emosional yang mungkin muncul saat menghadapi kerugian.
  4. Pendidikan tentang Analisis Pasar: Pelajari analisis teknikal dan fundamental untuk membantu Anda membuat keputusan trading yang lebih baik. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pasar dan trennya, Anda dapat mengurangi risiko margin call.
  5. Simulasi Trading: Sebelum mulai trading dengan uang sungguhan, pertimbangkan untuk melakukan simulasi trading atau trading di akun demo untuk berlatih tanpa risiko keuangan. Ini akan membantu Anda memperoleh pengalaman dan meningkatkan keterampilan trading Anda sebelum terjun ke pasar secara penuh.
  6. Evaluasi Keuangan Pribadi: Pastikan Anda memiliki keuangan pribadi yang sehat dan dana yang cukup untuk trading dengan margin. Hindari menggunakan uang yang Anda tidak mampu untuk kehilangan atau dana yang sebenarnya diperuntukkan untuk kebutuhan penting lainnya.
  7. Konsultasi dengan Profesional: Jika Anda merasa membutuhkan bantuan tambahan dalam memahami atau mengelola margin trading, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang profesional keuangan atau mentor trading yang berpengalaman.

Dengan pendidikan dan persiapan yang tepat, Anda dapat meningkatkan peluang kesuksesan Anda dalam trading margin dan menghadapi margin call dengan lebih tenang dan terkendali jika terjadi.


Regulasi

Regulasi terkait margin call biasanya bervariasi di setiap yurisdiksi dan dapat diatur oleh otoritas keuangan negara atau badan pengawas pasar modal. Tujuannya adalah untuk melindungi kepentingan investor dan menjaga stabilitas pasar. Beberapa hal yang umumnya diatur dalam regulasi terkait margin call adalah:

  1. Persyaratan Margin: Regulasi biasanya menetapkan persyaratan margin minimum yang harus dipatuhi oleh pialang atau broker. Ini termasuk tingkat margin awal yang diperlukan untuk membuka posisi dan tingkat margin pemeliharaan yang harus dipertahankan agar posisi tetap terbuka.
  2. Pemberitahuan Margin Call: Broker atau pialang diwajibkan memberikan pemberitahuan kepada trader jika margin call terjadi. Pemberitahuan ini biasanya diberikan secara tertulis atau melalui platform perdagangan elektronik.
  3. Penyediaan Informasi: Regulasi mungkin mengharuskan broker untuk menyediakan informasi yang jelas dan transparan kepada klien tentang risiko trading dengan margin, termasuk potensi terjadinya margin call dan konsekuensinya.
  4. Proteksi Investor: Regulasi bertujuan untuk melindungi investor dari risiko yang tidak terkendali dengan memastikan bahwa mereka memiliki pemahaman yang cukup tentang margin trading sebelum mereka terlibat di dalamnya.
  5. Keamanan Dana: Regulasi dapat memperketat standar keamanan dana nasabah untuk memastikan bahwa dana klien tidak disalahgunakan atau dipakai untuk tujuan yang tidak sesuai.
  6. Pengawasan Pasar: Otoritas pengawas pasar biasanya bertanggung jawab untuk memantau praktik-praktik perdagangan dan margin call untuk memastikan bahwa broker atau pialang mematuhi aturan yang telah ditetapkan.

Regulasi terkait margin call ini dirancang untuk menciptakan lingkungan perdagangan yang adil dan transparan serta melindungi kepentingan investor. Dengan adanya regulasi yang kuat, diharapkan risiko margin call dapat dikelola dengan lebih baik dan potensi kerugian bagi investor dapat diminimalkan.


Studi Kasus

John adalah seorang trader yang baru saja memulai karirnya di pasar saham. Dia membuka rekening margin dengan broker dan mulai melakukan perdagangan dengan leverage. John merasa yakin dengan analisisnya dan memutuskan untuk membeli saham ABC dengan menggunakan leverage.

Awalnya, perdagangan berjalan baik dan saham ABC mengalami kenaikan harga. Namun, tiba-tiba terjadi perubahan tajam dalam pasar, dan saham ABC mengalami penurunan tajam karena berita negatif yang tak terduga. Karena John menggunakan leverage, kerugian akibat penurunan harga saham ABC jauh lebih besar dari modal yang dia investasikan.

Dalam situasi ini, nilai ekuitas dalam rekening margin John turun di bawah tingkat margin pemeliharaan yang ditetapkan oleh broker. Ini mengakibatkan terjadinya margin call, di mana broker memberitahu John bahwa dia harus menambahkan dana tambahan ke rekeningnya untuk memenuhi persyaratan margin atau menutup posisinya.

Sayangnya, John tidak memiliki dana tambahan yang cukup untuk menutupi margin call. Akibatnya, broker menutup posisi John secara otomatis untuk membatasi risiko. Meskipun John awalnya merencanakan untuk mempertahankan investasinya dalam jangka panjang, dia akhirnya mengalami kerugian besar akibat margin call tersebut.

Dari studi kasus ini, kita dapat melihat betapa pentingnya pemahaman yang tepat tentang risiko trading dengan margin dan perlunya manajemen risiko yang baik. Margin call dapat terjadi secara tiba-tiba dan mengakibatkan kerugian besar bagi trader yang tidak siap. Itulah mengapa penting untuk selalu memiliki rencana perdagangan yang jelas, menggunakan leverage dengan hati-hati, dan memiliki strategi manajemen risiko yang baik saat melakukan perdagangan dengan margin.


Kesimpulan

Margin call adalah pemberitahuan dari broker kepada seorang trader untuk menambahkan dana ke akun mereka karena nilai ekuitas dalam akun tersebut turun di bawah tingkat margin minimum yang ditetapkan. Ini terjadi ketika nilai pasar aset yang digunakan sebagai jaminan untuk posisi perdagangan turun di bawah batas minimum. Jika trader tidak memenuhi margin call, broker dapat menutup posisi perdagangan secara otomatis. Margin call menegaskan pentingnya manajemen risiko yang solid dan memantau akun perdagangan secara teratur. Itulah inti dari margin call, yang membutuhkan pemahaman tentang risiko trading dengan margin dan manajemen risiko yang efektif.


Mungkin sudah cukup penjelasan ini disampaikan. Terima kasih Anda telah membaca “Margin Call yang Dapat Membuat Trader Kebingungan”. Semoga dengan membaca artikel ini dapat membantu Anda. Salam Profit, All About Forex.

Posting Komentar untuk "Margin Call yang Dapat Membuat Trader Kebingungan"